Teknologi Kamera Terkemuka Pada Olimpiade Tokyo 2020
Bukan rahasia umum lagi jika pandemic COVID – 19 membawa dampak yang sangat parah kepada segala industri, tidak terkecuali dunia olahraga. Olimpiade Tokyo yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020 pun harus diundur hingga satu tahun lamanya karena kondisi pandemi COVID – 19 yang tak kunjung membaik. Pada tahun 2021 pun tidak ada tanda – tanda bahwa pandemi ini akan berahir dalam waktu dekat. Jepang, selaku tuan rumah pesta olahraga terbesar yang diselenggarakan empat tahun sekali, Olimpiade, memutuskan untuk tidak memperbolehkan penonton masuk keseluruh venue cabang olahraga pada Olimpiade kali ini. Hal ini dilakukan agar rantai COVID – 19 terputus dan penyebaran akan melambat.
Tentu saja ketidakhadiran penonton pada acara olahraga sebesar olimpiade adalah kehilangan yang cukup berarti. Pada situasi normal, bangku – bangku stadion akan terisi penuh oleh teriakan dan sorakan para penonton yang sedang mendukung negaranya untuk meraih medali. Namun, kondisi ini tidak menghentikan para broadcaster olimpiade untuk memberikan tayangan yang terbaik untuk para penonton yang terpaksa harus mendukung atlet favorit mereka dari rumah masing – masing. Sebagai contoh, para broadcaster resmi olimpiade meliput hamper 9500 jam footage pada Olimpiade Tokyo 2020, lebih banyak 30% jika dibandingkan dengan Olimpiade Rio 2016. Penyiar sekarang menjanjikan pemirsa program menonton yang disempurnakan yang membuat berbagai teknologi baru. Ini adalah perangkat Pelacakan Olahragawan 3D OBS, yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menggabungkan gambar dari beberapa kamera dan menggambarkan aksi olahraga dari setiap perspektif.
Atlet yang kekurangan penggemar akan dapat melihat penggemar menyemangati mereka di tampilan digital di lokasi yang akan menyiarkan mosaik film selfie yang dikirimkan dari seluruh dunia. Di akhir kompetisi, beberapa peserta akan dapat berbincang dengan keluarga melalui tayangan video selama 90 detik. Tidak akan ada suara, tetapi akan ada rekaman dari kerabat mereka yang bertepuk tangan. Acara olahraga tidak akan lengkap jika tidak dihadiri oleh supporter yang mendukung atlet favorit mereka. Jika segala protokol Kesehatan dijalankan dengan benar, bukan tidak mungkin pada Olimpiade Paris 2024, para penonton sudah boleh diijinkan untuk mendukung negara mereka secara langsung.
Referensi:
https://www.france24.com/en/live-news/20210721-high-tech-tv-tricks-for-fan-free-tokyo-olympics