Walikota di Pedalaman Australia Ini Tolak Kibarkan Bendera Aborigin
Walikota Bogan di negara bagian New South Wales Australia menolak mengibarkan bendera aborigin berdampingan dengan bendara Australia di halaman kantor balaikota. Alasanya, pengibaran bendera itu dikhawatirkan akan memecah belah masyarakat setempat.
Sebelumnya Veneta Dutton dari Nyngan Aboriginal Land Council mengirim surat permintaan resmi kepada pemerintah kota Bogan untuk mengibarkan bendera aborigin, berdampingan dengan bendera Australia.
Kepada ABC, Veneta Dutton menjelaskan bendera aborigin memiliki makna mendalam bagi penduduk asli. Warna hitam melambangkan orang aborigin, warna merah melambangkan tanah dan bundaran warna kuning melambangkan matahari.
Menurut Venetta Dutton, wilayah kota tersebut memiliki proporsi populasi penduduk aborigin yang cukup sehingga perlu mendapat pengakuan pemerintah.
"Dana yang diterima pemerintah lokal di sini kebanyakan merupakan dana bagi warga aborigin,' ujarnya.
"Paling tidak ada 50 rumah yang dimiliki warga aborigin," tambah Venetta.
Menurut dia, bendera Australia sendiri menimbulkan rasa sakit bagi kalangan warga aborigin. Karena itu, menaikkan bendera aborigin berdampingan dengan bendera Australia akan cukup membantu.
"Bendera ini harus dikibarkan bersama untuk menunjukkan kebersamaan, sekaligus menunjukkan bahwa kami merupakan pemilik tradisional tanah ini," katanya.
Namun Walikota Bogan Ray Donald menyatakan dirinya khawatir pengibaran bendera aborigin akan memecah belah masyarakat.
"Kami justru ingin agar masyarakat tetap bersatu dan tidak terpecah karena hal ini," ujarnya.
Menurut Ray Donald, permintaan sebelumnya untuk menaikkan bendera aborigin di halaman kantor balaikota telah ditolak.
Namun ia menambahkan, permintaan yang diajukan kali ini akan dipertimbangkan dalam rapat dewan kota berikutnya.
Di berbagai gedung pemerintahan di tempat lainnya pengibaran bendera Australia berdampingan dengan bendera aborigin tidak menjadi permasalahan.