Tokoh Superhero Aborijin Zero Point
Seniman visual asal Darwin yang terinspirasi dengan buku komik, anime dan karya aktifis seniman berhasil menciptakan tokoh superhero unik yang memberikan contoh mengenai “keragaman atas tokenisme atau prasangka sosial”.
Jonathon Saunders tumbuh besar dengan kecintaan terhadap tokoh-tokoh superhero seperti Green Lantern, dan banyak gagasan-gagasan karakter ciptaannya yang kebanyakan terinspirasi oleh buku komik Amerika.
“Tanpa sadar, karakter superhero buatan saya adalah orang kaukasia,” katanya.
Sampai kemudian ketika dia menjadi mahasiswa di perguruan tinggi di Darwin, Saunders menemukan karya seniman pemenang penghargaan Australia Richard Bell dan karya seni pop ikoniknya yang bermuatan politis karena menggabungkan wajah warga Aborijin Roy Lichtenstein.
“Itu mungkin merupakan pertama kalinya saya benar-benar melihat karakter warga pribumi yang digambarkan dalam gaya buku komik klasik Amerika,” tukas Saunders.
“Meskipun saya sendiri adalah warga adat Woppaburra, tapi saya tidak pernah benar-benar menggambar tokoh kartun superhero Aborijin.
Hasilnya adalah tokoh superhero Zero Point.
“Dia adalah sosok superhero warga Pribumi dari Darwin yang beroperasi di Melboutne dan dia memiliki kekuatan berbasis kuantum, sebagaimana namanya.”
Animasi superhero Aborijin
Setelah lulus dari universitas, Saunders memfokuskan diri menjadi ‘seniman sepenuhnya’, namun sekitar 7 tahun lalu kecintaannya kepada tokoh superhero bangkit kembali dan Zero Point terus berkembang menjadi proyek animasi yang lebih besar.
“Ini proyek yang sangat menarik. Saya selalu senang dengan dunia animasi tapi saya pikir satu-satunya cara Anda bisa membuat animasi adalah dengan bersekolah animasi terlebih dahulu di perguruan tinggi,” katanya.
“Tapi saya kemudian mengambil buku karya Richard Williams ‘The Animator Survival book Kit dan memulai membuat animasi superhero saya berbekal buku tersebut.”
Pekan ini Saunders mempertontonkan evolusi berikutnya dari tokok kartun superheronya Zero Point dengan bekerja sama dengan penulis scenario asal Northern Territory, Phil Denson di Festival Film Internasional Darwin.
“Pada dasarnya animasi ini dimulai dengan script dan menulis,” kata Denson.
“Jonathan memiliki tokoh superhero yang luar biasa dan juga ceritanya. Kami kemudian mengkompilasi narasi dan adegan.
Zero Point diidentifikasi sebagai Kyle Moulden, mantan pegawai NORFORCE yang keluar dan mendapati dirinya menjadi petugas keamanan.
Setelah terlibat dalam perkelahian domestic, Moulden mendapati dirinya memiliki kekuatan superhero tersembunyi dan kemudian dia pergi melakukan perjalanan petualangan ke Melbourne.
Sejak masa remaja ia telah gemar membaca buku komik, Saunders mengatakan ia telah melihat semakin banyak karakter superhero Penduduk Asli Australia yang dibuat baik oleh seniman Australia maupun internasional, dengan contoh-contoh seperti Condoman dan Multiversity di Kaboomerang.
Dia mengatakan acara seperti animasi Cleverman yang ditayangkan ABC merupakan kemunculan yang menarik, namun ia menilai beberapa tokoh superhero pribumi yang dia lihat dalam budaya pop terlalu banyak mengandalkan pada stereotip.
“Anda melihat ada beberapa karakter superhero adat yang dikerdilkan dengan stereotype mengenakan pengikat kepala berwarna merah.
“Masalahnya adalah bahwa hal itu menjadi pemandangan yang homogen dan monokultur.
“Karakter seperti Spiderman hanya shmos biasa dan Kyle Moulden adalah orang biasa dari Darwin yang terjebak dalam situasi yang lebih besar.
“Ini soal menyampaikan cerita menegangkan dengan tokoh superhero Aborijin. Harus ada lebih banyak keanekaragaman dan bukan hanya soal prasangka sosial.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Diterjemahkan 20:15 WIB, 14/9/2016, Oleh Iffah Nur Arifah.