ABC

Tantangan Menjadi Muslim Baru di Australia

Amie Kanshlo baru menjadi Muslim sekitar tiga tahun. Ia kini aktif dalam berbagai kampanye dan menggelar kegiatan-kegiatan sosial di Melbourne. Salah satunya adalah program I’ll Fast With You, yang ditujukan bagi mereka yang puasa ‘sendirian’ di Melbourne.

Tahun ini Amie tidak berpuasa karena sedang hamil. Tapi ia mengaku tetap berpuasa secara spiritual dengan lebih banyak bermeditasi dan mendengarkan lantunan Al Qur’an.

Hampir setiap pekan ia juga sibuk menggelar buka puasa bersama dengan mereka yang baru menjadi Muslim atau yang tidak tinggal bersama keluarganya. Amie ingin agar mereka tidak merasa kesepian saat bulan Ramadan.

Saat ditemui Erwin Renaldi dari ABC di pusat kota Melbourne, Amie menceritakan pengalamannya menjadi Muslim baru atau mualaf.

Menurut Amie jika ada pertanyaan soal Islam, tanyakan langsung pada seorang Muslim.
Menurut Amie jika ada pertanyaan soal Islam, tanyakan langsung pada seorang Muslim.

ABC News, Erwin Renaldi

Mengapa Anda memilih untuk menjadi seorang Muslim?

Saya menganggap diri sebagai seorang feminis. Lalu mendengar di media jika Islam adalah agama yang menekan perempuan. Saya penasaran, “kenapa ada miliaran orang yang menjadi pengikut ajaran ini, ketika menekan perempuan yang jumlahnya setengah populasi dunia?”. Saya tidak pernah membenci Islam sebelumya, tapi saya penasaran saja.

Lalu, apa yang kemudian Anda temukan dan lakukan?

Saya mulai melakukan penelitian untuk diri sendiri, kemudian saya ketemu pria yang sekarang menjadi suami saya dan langsung mengajukan jutaan pertanyaan. Saya lalu datang ke kelas-kelas agama dan meneemukan Islam ternyata keren juga dalam pengamatan saya, karena sebenarnya sangat mendukung perempuan, bukan anti perempuan. Saya mulai belajar lebih.

Pentingkah bagi Anda memiliki keyakinan agama?

Saya rasa sangat penting karena memberikan arti pada segala hal, terlepas jika hal itu baik atau buruk. Kita memiliki sesuatu yang lebih besar yang membantu kita. Tuhan sangat membantu memperlihatkan sesuatu dari kacamata yang lebih besar, karena Dia Maha Besar.

Lalu bagaimana pengalaman menjalankan puasa untuk pertama kalinya?

Saya sebelumnya tidak tahu jika di masjid berbuka puasa cukup dengan kurma dan segelas susu. Saya malah makan tiga piring dan lima gelas air putih. Baru tahu kalau setelah shalat ada makanan lain. Waktu saya makan kebanyakan karena saking laparnya, orang-orang bertanya, “apa yang kamu lakukan? Itu bukan makanan utama.”

Amie berpendapat menolong orang-orang terdekat kadang lebih penting dari menolong mereka yang jauh.
Amie berpendapat menolong orang-orang terdekat kadang lebih penting dari menolong mereka yang jauh.

ABC News, Erwin Renaldi

Ada banyak pertanyaan soal puasa dari orang-orang sekitar Anda yang bukan Muslim?

“Kamu bahkan tidak boleh minum air?” itu menjadi yang paling sering ditanyakan. Ada juga pertanyaan apakah harus puasa di malam hari, mengapa berpuasa, mengapa sampai harus membiarkan diri kelaparan. Tapi, saya jawab ini adalah perjalanan spiritual, setiap orang memiliki ceritanya masing-masing.

Apa rasanya kini menjadi kelompok minoritas di Australia?

Menjadi Muslim di Australia sebenarnya memberdayakan, tapi sulit juga. Apa yang orang dengar soal Muslim sangatlah negatif. Tapi kini banyak perubahan di media, ada dorongan untuk membuat cerita-cerita yang lebih beragam. Mereka mulai mendengarkan Muslim dari kalangan yang lebih mayoritas.

Amie merasa apapun agamanya, jika orang tahu tujuan hidupnya maka akan jadi orang lebih baik.
Amie merasa apapun agamanya, jika orang tahu tujuan hidupnya maka akan jadi orang lebih baik.

Apakah Anda merasa komunitas Muslim di Melbourne menerima orang yang menjadi mualaf?

Pastinya, tapi kadang-kadang ada beberapa kelompok yang tidak paham bagaimana dan apa yang telah kami lalu untuk menjadi Muslim. Mereka mengatakan kamu melakukan ini salah, itu salah, agak sedikit menghakimi. Kadang-kadang para mualaf merasa terpinggirkan karena budaya. Jika kita bukan termasuk satu kelompok tertentu, kita bisa merasa terisolasi. Mereka berbicara bahasanya sendiri dan melakukan kebiasannya masing-masing, lalu kita merasa berbeda, bahkan tidak mengerti. Tapi sekarang masalah ini mulai diperhatikan dan dipecahkan. Keadaannya sudah membaik.

Hal apa yang membuat Anda senang menjadi Muslim?

Saya bertemu banyak perempuan yang hebat dan inspiratif, terutama mereka yang melakukan banyak hal luar biasa. Mungkin bukan karena mereka Muslim, tapi karena kita memiliki keimanan yang sama. Saya terinspirasi dari mereka untuk melakukan banyak hal bagi komunitas Muslim.

Apa arti cobaan dan kesulitan hidup bagi kamu?

Saya rasa Tuhan memberikan cobaan atau situasi, tidak lain agar kita maju menjadi orang-orang terbaik. Menurut saya, inilah keinginan Tuhan agar manusia bisa menjadi yang terbaik. Sering banyak orang bertanya “mengapa Tuhan melakukan ini pada saya?”, tapi saya jadi tahu jika saya akan maju, setidaknya ada rencana yang lebih besar. Dan biasanya setelah seminggu atau bahkan beberapa tahun, saya akan berkata, “wah, saya bersyukur hal itu pernah terjadi pada saya.”