ABC

Sistem Parkir di Kota Hobart Diawasi Alat Sensor Canggih

Sistem pengawasan parkir di pusat kota oleh Dewan Kota Hobart, Tasmania, akan beralih menggunakan teknologi canggih.

Dewan Kota Hobart berhasil meraup dana lebih dari $3,5 juta atau sekitar Rp 35,3 miliar dari denda parkir selama tahun anggaran ini.
Tapi jumlah pendapatan tersebut bisa jadi bagian kecil di tahun depan, menyusul pemasangan hampir 2.000 buah sensor tanam untuk mendeteksi warga yang memarkir kendaraannya lebih dari waktu yang diperbolehkan di seluruh kota, pada akhir tahun 2017 ini.

Dewan Kota Hobart saat ini memasuki tahap akhir dalam memilih perusahaan untuk memasok sensor tersebut.
Sensor tersebut dirancang untuk mendeteksi dan mengidentifikasi kendaraan yang parkir melebihi waktu yang ditentukan (over stayer) dan kemudian melaporkan mereka ke petugas parkir.

Pertanyaan besarnya adalah apakah kelebihan parkir satu detik saja dari waktu yang ditentukan tetap akan menghasilkan tiket denda parkir.
Anggota dewan Kota Hobart terpilih, Damon Thomas, mengatakan, saat ini beberapa pelanggar batas parkir bisa saja tak acuh, tapi sistem yang baru ini tak boleh menjadi sistem yang kejam.
“Ketika petugas melihat durasi parkir yang hampir berakhir, mereka tak menunggu meteran itu melebihi batas waktu parkir yang ditentukan dan lalu menindak, mereka langsung melanjutkan perjalanan,” katanya.

Dewan Kota Hobart menerima lebih dari $ 4,5 juta atau setara Rp 45,5 miliar denda parkir pada tahun keuangan 2014 – 2015.
Total keuntungan yang didapatkan dari denda parkir ini melonjak hingga lebih dari $5 juta pada tahun 2015-2016, ketika besaran denda parkir dinaikan menjadi $39 atau hampir Rp395 ribu.
Dewan mengatakan, teknologi canggih baru itu bukan bertujuan untuuk meningkatkan pendapatan, tetapi untuk mengidentifikasi di mana lokasi parkir premium di Kota Hobart.

Dibebankan pada kartu kredit

Rencana tersebut juga melibatkan 370 buah alat meteran parkir baru yang akan menerima pembayaran kartu kredit dan debit serta uang tunai.
“Alat meteran parkir sekarang memasuki tahap kenyamanan,” kata Anggota dewan kota terpilih, Thomas.
“Begitu banyak orang telah mengeluh kepada kami bahwa mereka tidak selalu memiliki uang koin dan mereka tidak mengerti mengapa kami tidak memiliki fasilitas kartu kredit dan kartu debit [pada alat meteran parkir] … sistem meteran koin ini sudah kuno.”

Sistem baru ini nantinya juga akan bisa difungsikan dengan ponsel pintar, yang berarti orang-orang bisa menyiapkan akun parkir yang akan beroperasi dengan cara yang mirip dengan rekening jalan tol antar negara bagian.
Dan jika Anda tidak bisa kembali tepat waktu, Anda dapat menaikan batas waktu parkir anda melalui ponsel, atau jika Anda kembali lebih awal daripada uang yang sudah didebetkan ke alat meteran parkir, anda bisa mengklaim pengembalian uang anda dalam proses yang berlangsung 15 menit.
“Kami ingin menjadi sebuah kota yang nyaman untuk ditinggali – kami ingin hadir untuk semua orang dan ini hanya salah satu cara kami melakukan hal itu,” kata anggota dewan kota, Thomas.
Teknologi parkir baru ini direncanakan akan diberlakukan pada akhir tahun 2017.

Diterjemahkan pada pukul 19:30 WIB, 13/3/2017, oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.