ABC

Seorang Balita Diduga Kena Campak dalam Penerbangan Jakarta- Melbourne

Para penumpang Garuda GA 716 dari Jakarta tujuan Melbourne yang tiba Pukul 09:20 13 Mei 2017 lalu, diimbau untuk memeriksakan diri ke dokter atau rumahsakit. Hal itu menyusul adanya seorang balita yang tidak divaksinasi diduga terkena campak dalam penerbangan tersebut.

Imbauan ini disampaikan pejabat Departemen Kesehatan negara bagian Victoria Dr Brett Sutton. Anak tersebut didiagnosa menderita penyakit campak pada akhir pekan.

Anak berusia tiga tahun itu kini dalam perawatan di rumahsakit.

“Kami khawatir anak ini kemungkinan tertular saat dalam penerbangan tersebut,” kata Dr Sutton.

“Siapa pun yang belum diimunisasi terhadap campak atau hanya sekali divaksin berisiko tertular,” jelasnya.

Dr Sutton mengatakan satu dari tiga anak yang menderita penyakit tersebut dirawat di rumahsakit. Penyakit ini, katanya, biasanya dimulai dengan gejala flu biasa seperti pilek, mata merah dan batuk, diikuti demam dan ruam.

Dia mengatakan pihaknya tidak terkejut jika anak yang tidak divaksinasi terkena campak saat berada di luar negeri.

“Saya pikir tidak mengherankan jika anak ini kembali dengan terkena campak. Jika Anda tidak diimunisasi dan terkena campak, peluang Anda sembilan dari 10 kemungkinan terkena hanya dengan berada di sekitar situ. Jadi Anda perlu memikirkan campak sebagai risiko,” katanya.

“Siapa pun yang bepergian ke luar negeri perlu memikirkan campak bukan hanya sebagai vaksin masa kanak-kanak,” kata Dr Sutton.

“Banyak hotspot di dunia dan Indonesia saat ini dan mungkin khususnya Bali adalah hotspot untuk campak. Sehingga Anda perlu memikirkannya sebagai vaksin untuk bepergian,” jelasnya.

Balita tersebut kini dalam pemulihan di rumahsakit.

Wabah campak di Sydney belum lama ini berhasil dilacak berasal dari seorang yang mendapatkannya di Bali, kemudian menularkannya pada orang lain di wilayah Sydney barat.

Diterbitkan Selasa 23 Mei 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari berita ABC News.