ABC

Sekolah Islam Terbesar di Australia Terancam Tutup

Sekolah Islam terbesar di Australia, Malek Fahd Islamic School di Sydney, menyatakan pihaknya mungkin harus menutup aktivitasnya dalam dua minggu mendatang jika bantuan dana pemerintah federal dan negara bagian tidak dipulihkan.

Sekolah ini memiliki beberapa kampus, termasuk yang terbesar di Greenacre, dan jumlah murid lebih dari 2.400 orang.

Ketua dewan pengelola sekolah, Dr John Bennett, mengatakan telah mengirimkan surat kepada otoritas pendidikan pekan lalu tentang kemungkinan penutupan sekolah tersebut.

“Sekolah masih sanggup membayar kewajibannya, namun tidak dapat beroperasi pada cawu ketiga kecuali dana tertunda dari Commonwealth dan dana yang ditangguhkan dari negara bagian dipulihkan,” kata Dr Bennett kepada ABC.

Menteri Pendidikan Australia Simon Birmingham tahun lalu menarik sekitar $ 19 juta dana tahunan setelah timbul masalah kesalahan pengelolaan keuangan, terutama pada pihak yayasan, Federation of Islamic Council (AFIC) Australia.

AFIC diduga telah menggunakan sebagian dana tersebut, yang dibayarkan melalui pengaturan sewa sekolah demi mendapatkan keuntungan.

Keputusan pemerintah itu digugat namun pada bulan Januari, sekolah tersebut kalah di Pengadilan Banding Administratif.

Ketika itu, sekolah tersebut menyatakan bahwa dana Commonwealth akan berlanjut untuk jangka pendek, sambil menunggu keputusan banding Pengadilan Federal.

Sekolah tersebut telah menerima total $ 3,2 juta dana pemerintah federal untuk bulan Februari dan Maret namun sekarang pemerintah menghentikan pembayaran, kata Dr Bennett.

“Baik Commonwealth maupun negara bagian telah membayarkan uang sekolah di awal tahun. Baru pada bulan April Commonwealth memutuskan menunda pembayaran lebih lanjut,” katanya.

Kehabisan waktu

Dia mengatakan dana $ 5 juta dalam bentuk dana tahunan Pemerintah Negara Bagian baru-baru ini juga ditangguhkan. Selain itu Pemerintah juga menginginkan sejumlah dana dikembalikan karena sekolah tersebut telah beroperasi untuk mendapatkan keuntungan pada tahun 2014 dan 2015.

“Mereka memberitahu sekolah bahwa uang yang dibayarkan ke sekolah pada tahun-tahun tersebut harus dikembalikan,” kata Dr Bennett.

“Dan jumlahnya sekitar $ 11,5 juta. Sekolah ini tidak dalam posisi mengembalikan uang tersebut,” tambahnya.

Dr Bennett mengatakan bahwa kekhawatiran yang dipermasalahkan telah ditangani oleh pengelola baru di sekolah itu.

“Dewan telah bekerja sangat keras untuk memenuhi semua persyaratan dan memastikannya beroperasi dengan benar,” katanya.

“Tapi kita perlu melakukan diskusi yang benar dengan Commonwealth dan negara bagian untuk mengetahui apa yang menjadi keprihatinan mereka dan apa yang dapat kami lakukan mengenai hal itu. Namun waktunya hampir habis,” katanya.

Surat pemberitahuan telah dikirim ke orangtua murid pekan lalu. Isinya memperingatkan bahwa sekolah mungkin akan ditutup dan orangtua akan mendapat pengarahan tentang situasi di sekolah Selasa (20/6/2017) siang.

Diterbitkan Selasa 20 Juni 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.