Satelit Perancis Temukan 122 Objek Diduga Serpihan MH370
Menteri Transportasi Malaysia mengungkapkan temuan 122 objek dari citra satelit terbaru di Samudera Hindia Selatan yang diduga merupakan serpihan dari pesawat Malaysia Airline MH370 yang hilang sejak 8 Maret lalu.
Citra satelit terbaru itu ditemukan setelah kru pencari memajukan upaya mereka dalam menemukan pesawat yang mengangkut 239 penumpang dan kru termasuk 6 warga Australia.
Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein dalam jumpa persnya mengatakan sejauh ini belum dapat dipastikan apakah 122 objek itu memang serpihan dari MH370.
"Meski demikian, ini merupakan temuan terbaru yang mungkin dapat membantu operasi pencarian,” kata Hussein di Kuala Lumpur.
Citra satelit terbaru itu didapatkan oleh Markas Pertahanan dan Angkasa Airbus di Perancis pada Senin lalu dan menunjukan ada 122 potensi objek di 400 kilometer persegi di wilayah pencarian di Samudera Hindia Selatan. Ukuran objek itu bervariasi antara satu meter hingga 23 meter panjangnya.
Hishammuddin mengatakan citra satelit itu telah diteruskan kepada otoritas Australia di Perth pada hari Selasa.
Puluhan pesawat dikerahkan dari Australia, Amerika, Selandia Baru, China, Jepang dan Korea Selatan menyisir Samudera Hindia Selatan guna mencari reruntuhan MH370 pada Rabu (26/3), setelah cuaca buruk dihari sebelumnya sempat membuat operasi pencarian ditunda.
"Wilayah jatuhnya pesawat itu sangat jauh sekali dan wilayah yang terdekat adalah Australia,” kata Tony Abbott sebelum memimpin upacara penghormatan untuk penumpang MH370 di parlemen federal hari ini.
"Sejumlah kemungkinan serpihan pesawat telah terlihat dilokasi kemungkinan penerbangan itu terakhir tercatat. Namun cuaca buruk membuat objek itu sulit ditemukan. Tapi kami tetap yakin serpihan itu bisa ditemukan," kata Abbott optimistis.
Keenam warga Australia dalam penerbangan MH370 adalah warga asal Queensland, Robert dan Catherine Lawton, pasangan asal Brisbane Rodney dan Mary Burrows serta Gu Naijun dan Li Yuan dari New South Wales.
Fokus pencarian mencari flight recorder
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak pekan ini memastikan kalau penerbangan MH370 yang tengah menjalani rute penerbangan ke Beijing dari Kuala Lumpur telah berakhir di Samudera Hindia.
Mengutip analisis data satelit dari perusahaan Inggris, Inmarsat, Nazib Razak mengatakan tidak dipungkiri lagi kalau pesawat Boeing 777 jatuh di salah satu kawasan paling terpencil di bumi dan memastikan seluruh penumpang dan awak dalam penerbangan itu tidak ada yang selamat.
Penemuan reruntuhan pesawat akan sangat menentukan petunjuk mengenai apa yang terjadi dengan pesawat itu yang sejauh ini menjadi misteri paling membingungkan dalam sejarah kedirgantaraan.
Serangkaian teori bermunculan mulai dari pembajakan sampai sabotase atau kemungkinan salam satu pilot terbunuh, namun penyelidkan sejauh ini tidak menunjukan adanya laporan masalah teknis.
Amerika Serikat telah mengirimkan peralatan ke Perth untuk membantu menemukan lokasi kotak hitam yang menyimpan data penerbangan termasuk percakapan di ruang kabin selama dua jam terakhir.
Waktu untuk menemukan kotak hitam itu sangat sempit karena kemampuan batere di kotak hitam berwarna jingga bertahan didalam air itu hanya bertahan selama 30 hari dan akan habis pada tanggal 7 April mendatang.
Australia, China dan Perancis telah merilis citra satelit selama sepekan terakhir yang menunjukan temuan kemungkinan serpihan pesawat di lokasi yang sama, namun belum memastikan temuan lokasi reruntuhan.