Saskia Hampele Bantu Perempuan Tunawisma Lewat Bisnis Tampon
Kaus kaki tua, pakaian, koran dan bahkan daun-daun kering adalah beberapa barang yang digunakan banyak dari 49.000 perempuan tunawisma Australia untuk mengatasi menstruasi mereka setiap bulan.
Memberi para perempuan ini akses ke tampon gratis adalah motivasi di belakang ‘Gift Box’, sebuah perusahaan sosial yang baru diluncurkan di Melbourne oleh mantan bintang serial TV, Saskia Hampele, bulan ini.
Setahun yang lalu, Saskia Hampele diminta untuk menyumbangkan tampon sebagai bagian dari sebuah gerakan, dan ia melakukannya dengan mudah -tetapi juga memiliki beberapa pertanyaan.
“Saya pikir hal yang gila bahwa tanggung jawab itu dibebankan ke pada perempuan, berlawanan dengan hal struktural yang memastikan adanya cukup produk yang beredar,” kata Hampele.
Saat itulah ia memiliki ide untuk memulai Gift Box, layanan tampon berlangganan.
"Cara kerjanya adalah -sebagai seorang perempuan saya akan membeli sekotak tampon dan pembelian itu secara langsung berarti bahwa sekotak tampon disumbangkan untuk seorang perempuan yang membutuhkan," jelas Hampele.
Ia mengatakan, tampon yang disumbangkan terbuat dari katun berkualitas tinggi.
“Saya memilih bahan organik dan saya tak berpikir bahwa para perempuan lain harus menggunakan bahan kimia untuk tubuh mereka kecuali mereka benar-benar harus melakukannya,” pendapat Hampele.
Menjangkau perempuan yang membutuhkan
Dalam rangka untuk mendistribusikan tampon, Saskia Hampele mengatakan, ia mengandalkan badal amal terpercaya di seluruh Australia yang sudah membantu tunawisma.
Pendekatan itu disambut baik oleh Donna Stolzenberg, yang mengelola program non-profit ‘Melbourne Period Project’ (Proyek Menstruasi Melbourne), yang menyumbangkan barang-barang sanitasi untuk perempuan dan laki-laki transgender tunawisma di seluruh negara bagian Victoria.
Ia mengatakan, perusahaan sosial Saskia Hampele akan berarti pasokan tampon yang terjamin untuk organisasinya.
“Ini merupakan bantuan besar bagi kami; selama orang-orang membelinya melalui mereka, itu berarti adanya pasokan yang lebih konsisten,” kata Donna Stolzenberg.
Cara perempuan tunawisma atasi menstruasi
Donna mengatakan, menstruasi yang terkelola dengan baik adalah masalah besar bagi banyak perempuan tunawisma di seluruh Australia.
Perempuan seringkali mencuri barang sanitasi atau mencuri uang untuk membeli barang-barang itu, kata Donna, tetapi dalam banyak kasus, mereka berakhir menggunakan produk sanitasi pengganti.
“Kami tahu orang-orang yang pergi ke binatu dan mencari kaus kaki tua. Orang-orang mencuri pakaian dari mesin cuci,” ungkapnya.
"Para perempuan menggunakan dan mencuci kembali tampon dan pembalut, menggunakan koran atau pakaian mereka sendiri yang diremas," tutur Donna Stolzenberg.
Banyak dari barang pengganti ini tidak efektif. Banyak perempuan darahnya terus bocor di pakaian mereka. Dalam beberapa kasus, barang pengganti ini menyebabkan infeksi.
Merefleksikan perjalanannya dari aktor hingga menjadi pengusaha, Saskia Hampele mengatakan, ia tak pernah mengira diirnya berada di pasar pemasok tampon.
"Saya tak berpikir bahwa saya akan menjadi juru bicara untuk urusan menstruasi, tetapi dalam enam bulan terakhir saya telah berbicara tentang menstruasi dan tampon lebih sering dari sebelum-sebelumnya," kata Saskia Hampele.
“Saya tiba-tiba berada dalam dunia baru kewirausahaan ini, yang terasa benar-benar hebat,” imbuhnya.