Salah Satu Mineral Terlangka di Dunia Ditemukan di Australia
Para peneliti telah menemukan salah satu mineral paling langka di Bumi yang terkubur jauh di dalam kawah meteorit kuno di Australia Barat.
Mineral ultra-langka yang dikenal sebagai reidite ditemukan jauh di dalam Kawah Woodleigh yang sudah lama terkubur, di dekat wilayah Shark Bay, sekitar 750 kilometer di utara Perth.
Reidite hanya terbentuk di bawah tekanan ekstrim yang terjadi ketika batu dari luar angkasa membentur kerak Bumi.
Ini adalah keenam kalinya mineral tersebut ditemukan di Bumi.
Penyelia penelitian di Curtin University, Aaron Cavosie, mengatakan reidite memulai hidup sebagai mineral-sirkon yang jauh lebih umum – dan hanya berubah menjadi reidite selama tekanan benturan.
Penemuan mengarah ke penemuan lain
Penemuan ini mengindikasikan bahwa Kawah Woodleigh mungkin jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya dan bisa mengungkap lebih jauh yakni sebagai kawah benturan terbesar di Australia.
Woodleigh telah lama terkubur di bawah batuan sedimen yang lebih muda, sehingga ukurannya belum diketahui dan tetap hangat diperdebatkan.
Penelitian sebelumnya memperkirakan kawah itu memiliki diameter atau jari-jari antara 60-120 km.
Jika Woodleigh ditemukan memiliki diameter lebih dari 100km itu akan diklasifikasikan sebagai kawah benturan terbesar di Australia.
“Tidak ada banyak kawah cekungan sirkuler di Bumi yang lebih besar dari 100 km,” kata Dr Cavosie.
“Misalnya, kawah benturan besar di Meksiko yang berkontribusi menyebabkan kematian dinosaurus 65 juta tahun lalu berdiameter 180 km.”
“Dan yang satu itu bahkan tidak (berukuran) dua kali lebih besar dari yang mungkin dimiliki Woodleigh.”
Penemuan terbengkalai 20 tahun
Penemuan ini terjadi setelah tim peneliti mengebor sampel inti dari pusat kawah, di wilayah yang dikenal ahli geologi sebagai pusat pengaruh.
“Pusat pengaruh adalah target yang diinginkan untuk belajar tentang kondisi benturan,” kata Dr Cavosie.
“Mereka membawa batu yang sangat rusak lebih dekat ke permukaan dan dalam beberapa kasus dikaitkan dengan target eksplorasi.”
Dr Cavosie mengatakan penemuan itu terjadi secara kebetulan oleh salah satu siswa kehormatannya, Morgan Cox.
“Morgan bekerja pada beberapa proyek yang berbeda untuk tesisnya,” katanya.
“Dalam hal ini kami memutuskan untuk meneliti mineral sirkon dan bagaimana ia merespon tekanan tinggi yang diciptakan selama benturan meteorit.”
Penemuan berharga
Dr Cavosie mengatakan jumlah reidite yang telah ditemukan di seluruh dunia sangat kecil sekali.
“Saya tebak bahwa seluruh reidite yang dilaporkan dalam sejarah geologi jumlahnya muat di bawah kuku jari Anda,” katanya.
“Ini seperti -hal-hal yang memiliki nilai selain dalam mata uang, reidite tidak ada nilai komersialnya.”
“Tapi dari sudut pandang ilmiah, itu adalah mineral yang tak ternilai, dalam hal mineral itu memungkinkan Anda untuk memahami tentang gambaran yang lebih besar.”
Associate Professor dari Monash University, Andy Tomkins, mengatakan reidite hanya bisa ditemukan di permukaan Bumi.
“Anda tak akan menemukannya di tempat lain,” katanya.
“Bahkan meteorit tak memilikinya terlepas dari fakta bahwa mereka penuh dengan tanda-tanda benturan karena tak ada benturan yang cukup besar di antara asteroid yang berbeda.”
“Harus ada tekanan yang cukup tinggi untuk membentuk reidite, jadi itu hanya bisa terbentuk di kawah benturan dengan ukuran tertentu.”