Robot Pembersih Diujicobakan di Pusat Perbelanjaan Besar Australia
Salah satu jaringan pusat perbelanjaan besar di Australia tengah mempertimbangkan untuk menggunakan robot pembersih. Dan kini, uji coba terhadap alat mutakhir tersebut tengah dilakukan di outlet mereka di Homebush, Sydney.
Uji coba di pusat perbelanjaan ‘Vicinity Centres’ ini adalah yang pertama di Australia dan difokuskan pada pembersihan otomatis malam hari.
Robot pendek, yang hanya setinggi 50 cm, ini memiliki sistem gerak tanpa bantuan tangan dengan 11 sensor, dan pandangan 360 derajat yang membuatnya mampu ‘beroperasi dan membersihkan secara otomatis’.
Dalam sebuah pernyataan, pusat perbelanjaan ini mengklaim bahwa uji coba tersebut berjalan sukses. Kontraktor yang memiliki robot ini akan terus dipekerjakan.
“Fokus dari penggunaan teknologi pembersih yang pintar ini di pusat perbelanjaan kami adalah untuk berinvestasi dan mempekerjakan kembali kontraktor kebersihan kami yang meningkatkan standar penampilan dan pengalaman para pengunjung kami,” jelasnya.
Jaringan pusat perbelanjaan ‘Vicinity Centres’ memiliki lebih dari 80 outlet di seluruh Australia.
Adakah kerugian tersembunyi?
Namun Professor Katina Michael dari Fakultas Teknologi Komputer dan Informasi di Universitas Wollongong mengatakan, ia memiliki sejumlah keraguan terhadap teknologi baru ini.
“Saya pikir mereka hebat dalam soal inovasi dan apa yang berpotensi mereka lakukan untuk mengganti tenaga manusia,” sebutnya.
“Meski demikian, ada banyak hal yang tak dipikirkan orang terkait peningkatan kualitas, pemeliharaan…ada biaya nyata lain yang tak dipikirkan orang,” kata Prof Michael.
Akankah robot mengganti posisi tenaga pembersih?
Jadi apakah uji coba robot pembersih ini mengindikasikan perubahan dalam peran yang dilakukan manusia di masa depan?
“Kita sudah melihat fungsi ATM yang menggantikan bank dan perbankan seluler yang menggantikan fungsi kantor cabang bank, kita sudah melihat kasir mandiri di swalayan, kita sudah melihat kendaraan tanpa pengemudi,” terang Prof Michael.
Ia mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelumnya dari teknologi integrasi, dirinya yakin bahwa upaya untuk mengasah kemampuan para pekerja di ‘Vicinity Centres’ adalah langkah yang bagus.
Tapi Profesor Michael menambahkan, ia khawatir dengan pengenalan robot sekuriti yang kini tengah diujicobakan di kantor Microsoft.
Ia mengingatkan, masyarakat harus memandang teknologi baru ini dengan kehati-hatian.
“Kita harus berpikir tentang potensi bahaya dan itulah yang saya pikir kita belum melakukannya dengan baik,” sebut Prof Michael.
Ia menjelaskan,” alih-alih, kita melirik inovasi baru yang belum terbukti dan bergerak cepat tanpa menyadari ‘salah satu mesin ini bisa melukai seseorang jika mengalami malfungsi.”
“Mereka tak anti-eror dan mereka bisa gagal, dan ketika mereka gagal, sayangnya itu adalah kegagalan yang besar,” sambungnya.
Profesor Michael juga khawatir tentang potensi dampak sosial yang bisa dimiliki teknologi ini.
“Apa yang akan terjadi dengan kesenjangan pendapatan; banyak orang akan secara efektif dipecat jika teknologi ini menjadi umum dan teknologi ini akan memengaruhi tatanan sosial,” pendapatnya.
Ia mengatakan, “Sebagian besar pakar teknologi percaya bahwa banyak dari jenis robot ini akan mengambil-alih peran para buruh dan profesional.”
Uji coba robot pembersih di ‘Vicinity Centres’ hampir usai; keputusan akan dibuat apakah robot pembersih ini akan diadopsi atau tidak.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 11:15 WIB 13/03/2017 oleh Nurina Savitri.