Relawan Australia Buat 30 Ribu Kursi Roda untuk Penyandang Disabilitas
Sebanyak 30.000 kursi roda untuk anak-anak penyandang disabilitas di negara-negara berkembang telah meninggalkan tempat produksinya di Perth, menuju Myanmar dan sejumlah negara berkembang lainnya.
Proyek ‘Kursi Roda untuk Anak’ (WKF) dijalankan oleh para relawan yang membuat 300 kursi roda dalam sebulan dan mengirimkannya ke luar negeri untuk anak-anak penyandang disabilitas – banyak dari mereka terluka karena ranjau darat.
Proyek ini dimulai pada tahun 1998 ketika klub relawan ini melakukan ujicoba produksi kursi roda di tiga sekolah dan dua penjara di Perth.
Tempat produksi itu dikelola oleh 170 relawan, kebanyakan pensiunan, di bengkel Wangara, yang dikelola melalui Klub Rotary Scarborough.
Manajer tempat produksi, Christian Brother Olly Pickett, mengatakan, selama bertahun-tahun para relawan yang membuat kursi roda itu telah merasa seperti keluarga.
Christian mengungkapkan, ada juga mahasiswa terapi okupasi dan pekerja cabutan yang membantu proyek tersebut.
"Semua relawan begitu semangat tentang hal ini, kami seperti satu keluarga besar. Ini menyebarkan kasih sayang di antara sesama manusia, bahwa mereka melakukan sesuatu untuk orang lain yang kurang beruntung" utaranya.
Ia menyambung, "Ini adalah hari yang membanggakan bagi siapa saja yang terlibat. Kami juga memiliki 16 kelompok rajut yang menyambung batang kursi dan merakitnya."
Anak muda dibutuhkan dalam proyek kursi roda ini
Bendahara proyek WKF yang juga kepala relawan, Gordon Hudson, mengatakan, ini adalah cara yang bagus bagi para pensiunan untuk tetap aktif secara sosial dan bugar secara fisik, tetapi generasi muda juga diperlukan untuk mengambil peran manajemen.
"Kami memang membutuhkan darah muda, terutama di sisi administrasi. Saya sekarang berumur 82 tahun, saya seharusnya pensiun dalam 10 tahun ke depan," katanya.
Kursi roda itu, yang menghabiskan biaya 150 dolar untuk satu produksinya, dikirim ke Vietnam, China, Irak, Myanmar, Papua Nugini, Sri Lanka, Tanzania, dan puluhan negara lainnya.
Jacqui Whelan bekerja untuk Yayasan Kedokteran Anak-Anak Burma dan mengatakan, kursi roda proyek WFK melegakan dan membawa sukacita bagi masyarakat di perbatasan Thailand-Myanmar, yang jika tidak diberi bantuan ini akan berada dalam daftar tunggu yang lama.
"Dampak dari kursi roda ini benar-benar luas. Untuk beberapa anak, ini berarti mereka bisa pergi ke sekolah untuk pertama kalinya dan pergi ke fasilitas kesehatan setempat untuk menerima perawatan yang teratur," jelasnya.
Jacqui mengatakan, kursi roda itu juga membawa manfaat ekonomi.
"Ini berarti orang tua dapat kembali bekerja untuk mendukung keluarga mereka dan seluruh masyarakat bisa memiliki keterlibatan yang lebih besar pada penyandang disabilitas," katanya.
Para relawan juga membuat bantal, selimut, karpet dan mainan rajutan untuk menemani kursi roda.
Kursi roda telah berevolusi dari model kerangka sepeda asli ke aluminium, hingga Model 9 saat ini yang dirancang untuk medan kasar dengan sub rangka baja yang kuat dan ban anti-robek.
Baru-baru ini, kursi roda tersebut juga dirancang ulang untuk memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehingga memungkinkan untuk disesuaikan dengan pertumbuhan anak-anak.
Pemerintah Australia Barat telah mengumumkan akan menyumbang 120.000 dolar untuk menutupi sewa tempat produksi selama empat tahun ke depan.