Rahasia Pembuat Kue Asal Australia yang Sukses Keliling Dunia
Namanya adalah Verusca Walker, asal Wollogong, New South Wales. Ia melakukan profesinya sebagai penghias kue dari studionya, yang tak lain adalah rumahnya sendiri.
Jangan terkecoh dengan kue-kue hasil buatannya. Bisa jadi Anda sulit melihat mana yang bisa dimakan dan yang tidak.
Bentuk kuenya pun tidak lazim, seperti mesin jahit, sepatu, tas, gitar, hingga lampu gantung, nampak sesuai asilnya.
"Kadang idenya datang bukan karena ingin membuat sesuatu yang sulit, tapi karena saya memang mau membuat bentuk-bentuk, seperti toilet atau peti jenazah," ujar Verusca.
Salah satu kue hasil karta Verusca Walker. Foto: Facebook, Verusca Walker.Verusca memang pernah mengenyam pendidikan di bidang seni, yang kemudian ia terapkan dalam mendesain kue-kue buatannya.
Ia mengaku selalu mengatakan 'ya' untuk membuat kue dengan berbagai bentuk, sampai tak sadar jika ia sudah berkreasi dengan kue-kuenya menjadi bukan sekedar kue biasa.
Tak terasa pula ia sudah membuat dan mendesai kue lebih dari 10 tahun dan kini menjadi keahliannya.
"Sebenarnya saya membuat kue secara normal, tetapi permintaan dari pelanggan yang memaksa saya untuk akhirnya bisa keluar dari batas normal," jelasnya.
"Untuk membuat kue yang tidak biasa, harus melanggar hukum gravitasi dan dengan ketinggian [bukan kue yang rata]."
Keahliannya ini bahkan telah membuat dirinya menjadi guru pembuat kue di dunia. Bahkan pada bulan Maret 2015, ia sempat berkunjung ke Jakarta.
Ia mendapat kesempatan menjadi guru tamu di sekolah desain Sugar World Academy yang berada di kawasan Jalan Bangka, Jakarta Selatan.
Verusca Walker saat menjadi guru tamu di Sugar World Academy. Foto: Facebook, Verusca Walker."Tentunya senang apa yang kita lakukan mendapat pengakuan dari orang-orang, dan saya merasa bersyukur banyak orang yang sampai rela berpergian untuk belajar di kelas saya," aku Verusca.
Verusca yang berasal dari Brazil berbahasa ibu bahasa Portugal dan Spanyol. Awalnya ia tidak percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggrisnya.
Tapi ia tetap memanfaatkan jejaring sosial, terutama Facebook untuk mempromosikan keahliannya mendesain kue.
Karena merasa tidak jago berbahasa Inggris, awalnya ia hanya menggunakan foto-foto untuk mendemonstrasikan sejumlah teknik mendesain kue.
Tapi lama-lama ia merasa semakin nyaman dengan bahasa Inggris sehingga membuat beberapa video tutorial di Facebook dan YouTube.
"Sekarang lihatlah, saya sangat bersyukur karena tahun depan akan meluncurkan aplikasi di telepon, saya juga akan menerbitkan buku, dan YouTube channel sendiri, sangat menyenangkan."