Produksi Apel Australia Saat Ini Berlebihan
Industri apel Australia akan memasuki musim kompetitif di pasaran menyusul adanya berbagai permasalahan yang dihadapi petani menjelang panen. Terjadi kelebihan produksi apel akibat bagusnya kondisi tanaman.
Petani di wilayah baradaya Australia Barat khususnya terpaksa untuk menjatuhkan puluhan ribu buah apel jatuh dari pohon sebelum waktunya guna memungkinkan buah yang tersisa mencapai bentuk dan warna ideal untuk dipasarkan.
Petani dari daerah Mullalyup, Tony Giumelli, mengatakan kondisi pertumbuhan ideal sepanjang musim dingin dan musim semi lalu berubah menjadi anugerah sekaligus musibah.
“Kami mengalami musim dingin yang sangat baik terkait faktor dingin bagi tanaman, yang tahun ini tidak seperti yang pernah saya lihat sebelumnya,” kata Giumelli.
“Kami biasanya selesai melakukan penjarangan buah pada pertengahan Januari. Tapi kami masih harus melakukannya menjelang akhir bulan ini,” katanya.
Giumelli mengantisipasi hasil panen “tiga kali lebih banyak” dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang bisa menghasilkan 1.000 ton apel jenis pink lady.
“Terkait pertumbuhan tahun ini penuh tantangan, namun akan lebih menantang lagi bagaimana mendapatkan keuntungan,” katanya.
“Banyak petani di sekitar sini dalam keadaan yang sama. Pohon-pohon di kebun ini belum pernah menghasilkan buah seperti yang ada ini,” tambahnya.
Volume Pengaruhi Harga
Petani asal New South Wales Barney Hines mengatakan kelebihan pasokan apel dari Australia Barat bisa berdampak bagi petani di bagian lain Australia.
“Selama beberapa tahun terakhir, tingkat ekspor produk kami sangat rendah, hanya satu persen dari hasil panen,” kata Hines.
“Saya juga bisa sebutkan bahwa 10-15 tahun terakhir kami berada dalam situasi dimana pasokan lebih banyak dari permintaan,” katanya.
“Sebagian besar petani telah mencapai harga biasa. Jika banyak buah tiba dari barat, kita akan mengalami penurunan harga,” jelasnya.
Hines mengatakan ekspor ke luar negeri menjadi semakin sulit karena negara-negara seperti China, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat telah meningkatkan produksi mereka sendiri.
Namun ia menyebutkan meningkatnya berbagai apel “butik” seperti bravo, Kanzi dan jazz sebagai salah satu potensi keuntungan.
“Dunia kini dibanjiri apel dan negara-negara tersebut mendapat pasokan yang sangat baik dari produksi dalam negeri mereka sendiri,” kata Hines.
“Mencari peluang untuk masuk ke pasar itu, mungkin tergantung pada varietas buah yang unik tersebut,” ujarnya.
Diterbitkan Pukul 11:00 AEST 10 februari 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.