Potong Tunjangan Kesejahteraan, PM Abbott Bela APBN 2014
Perdana Menteri Australia Tony Abbott menepis kecaman bahwa pemerintahannya telah melanggar janji kampanye, dengan memotong berbagai tunjangan kesejahteraan dan memberlakukan pajak baru dalam APBN yang diajukan ke parlemen, Selasa (13/5/2014) malam.
Baik PM Abbott maupun Bendahara Negara, Rabu (14/5/2014) sibuk meladeni wawancara media untuk membela APBN yang mereka sebut sebagai "APBN yang memerlukan pengorbanan untuk pembangunan".
Pajak baru yang diajukan akan menyebabkan kenaikan harga BBM, para pasien yang mengunjungi dokter harus membayar tambahan biaya 7 dollar setiap kunjungan, dan orang-orang kaya berpenghasilan 180 ribu dollar pertahun akan membayar 2 persen pajak utang untuk tiga tahun ke depan.
Menurut PM Abbott, janji mendasar yang ia buat selama kampanye adalah memperbaiki APBN. "Kami sedang melakukan hal itu," katanya.
"Ini adalah ikatan penting yang harus ada di antara warga negara dengan pemimpimnya: bisakah anda mempercayai pemimpin untuk melakukan hal yang benar bagi negara. Dan jawabannya, menurut APBN semalam, adalah, ya," katanya.
PM Abbott, yang mendapatkan penghasilan tahunan 500 ribu dollar bersikukuh bahwa APBN sudah adil karena mereka yang berpenghasilan tinggi juga turut menanggung beban APBN.
"Orang seperti saya akan membayar 6.500 dollar tambahan pajak," katanya.
APBN selanjutnya akan dibahas di Senat Australia, yang tidak dikuasai partai pendukung pemerintah. Sejauh ini upaya penghapusan Pajak Karbon yang diajukan Pemerintahan Abbott telah ditolak oleh senat.
Kemungkinan besar pajak BBM juga mengalami nasib yang sama. Pemimpin Oposisi Bill Shorten mengatakan Partai Buruh akan menolak pajak baru tersebut.
Selain itu, pajak biaya tambahan 7 dollar untuk setiap kunjungan dokter juga akan ditolak pihak oposisi.
Partai Hijau, yang saat ini memegang posisi kunci di senat karena suaranya bisa menentukan suatu UU lolos atau tidak, juga akan menolak perubahan atas layanan Medicare.
Sementara partai baru, Partai Palmer United (PUP), yang akan menjadi penentu di Senat Australia pasca pelantikan anggota baru 1 Juli mendatang, juga akan menolak berbagai rencana dalam APBN pemerintahan koalisi Partai Liberal dan Partai Nasional pimpinan Tony Abbott ini.