‘Phillip Itu Seorang Ayah’: PM Selandia Baru Desak Pembebasan Pilot Susi Air
Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mendesak pembebasan warga negaranya Phillip Mehrtens yang diculik enam bulan lalu oleh kelompok separatis di Papua.
Phillip yang bekerja sebagai pilot Susi Air diculik oleh pemberontak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di bandara Nduga pada bulan Februari.
"Phillip adalah seorang ayah, suami, saudara, dan anak yang sangat dicintai keluarganya," ujar PM Hipkins kepada wartawan di Auckland.
"Saya ingin mendesak, sekali lagi, agar mereka yang menahan Phillip segera melepaskannya. Sama sekali tidak ada alasan pembenaran untuk menyandera dia," katanya.
"Semakin lama Phillip ditahan, semakin besar risiko terhadap kondisi kesehatannya, dan semakin sulit bagi dia dan keluarganya," tambahnya
PM Hipkins mengatakan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru telah menjalin kerja sama dengan pihak berwenang Indonesia.
Dia juga mengatakan telah berbicara dengan keluarga Phillip minggu ini "untuk meyakinkan mereka bahwa pemerintah melakukan semua hal yang mungkin untuk memulangkannya".
"Saya mengakui saat ini adalah waktu yang sangat sulit bagi mereka," katanya.
"Keselamatan dan kesejahteraan Phillip tetap menjadi prioritas utama kami."
Pemberontak TPNPB sebelumnya menuntut agar Indonesia mengakui kemerdekaan Papua sebagai imbalan pembebasan warga Selandia Baru itu.
Menurut pihak militer Indonesia, kelompok separatis bersenjata itu menyergap prajurit TNI yang mencari Phillip pada bulan April, mengakibatkan tewasnya seorang anggota TNI.
Papua adalah bekas jajahan Belanda yang menyatakan diri merdeka pada tahun 1961, tapi Indonesia mengambil kendali dua tahun kemudian, dan menjanjikan referendum kemerdekaan.
Hasil dari referendum itu menghasilkan keputusan untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia namun hal ini secara luas dianggap tidak mencerminkan aspirasi dari warga Papua.
– AFP