ABC

Petani Bangun PLTH Sendiri di Pedalaman Tasmania

Nigel Tomlin, seorang petani di Australia, bersama anaknya berhasil membangun pembangkit listrik tenaga air atau hidro (PLTH), yang diharapkan bisa memasok 500 rumah. Namun, saat ini keluarga Tomlin cemas karena ada pemotongan dana teknologi ramah lingkungan dan harga listrik pun turun.

Nigel Tomlin bersama anak laki-lakinya membangun PLTH tersebut di hutan pedalaman Tasmania.

Selain bertani, ia memang telah bekerja selama 25 tahun dalam industri listrik tenaga air. Namun, ini pertama kalinya ia mewujudkan impiannya memiliki proyek sendiri.

"Resiko dalam bertani cukup besar. Ini hanyalah salah satu cara untuk mempertahankan penghasilan yang bisa diandalkan," ucap Tomlin.

Berkat adanya undang-undang yang membolehkan pengusaha swasta menjual tenaga listrik ke jaringan, dan juga bantuan dana teknologi bersih sebesar 700.000 dollar (Rp 7 miliar) dari pemerintah sebelumnya, Ia akhirnya bisa mewujudkan proyeknya.

Sungai yang dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik adalah Sungai Humboldt.

Untuk menghasilkan tenaga listrik, air yang dialihkan dari hulu sungai akan dibawa melalui pipa hingga ke turbin yang ada di kaki bukit. Proses ini tak menggunakan mesin, hanya memanfaatkan tenaga yang dihasilkan oleh perbedaan ketinggian aliran sungai, yaitu 95 meter.

"Ini teknik fisika sederhana. Kita menangkap energi yang dihasilkan oleh sesuatu yang jatuh dari ketinggian," jelas Josh Tomlin, anak Nigel Tomlin.

Skema tersebut nantinya akan menyalurkan 48 persen dari air di sungai itu ke turbin tiap tahunnya. Setelah menghasilkan tenaga, air tersebut akan dikembalikan ke bagian lain sungai itu.

"Ini bukan penggunaan air yang konsumtif, seperti mengairi lahan pertanian, hingga air menguap," jelas Josh Tomlin.

Bulan Mei 2014 nanti, sistem tersebut ditargetkan menghasilkan dua gigawatt jam listrik tiap tahunnya untuk jaringan. Jumlah ini cukup untuk sebagian besar kawasan.

Sebelum menjalankan skema yang lebih besar di Sungai Humboldt, Tomlin membuat prototipe sistem serupa di kebunnya sendiri. Prototipe tersebut kini telah menghasilkan 100 megawatt jam per tahun. Ini cukup untuk menghasilkan listrik bagi 30 rumah.

Prototipe tersebut menggunakan air dari Sungai Jones.

Namun, saat ini keluarga Tomlin cemas karena ada pemotongan dana teknologi ramah lingkungan dan harga listrik pun turun.