Penyakit Asma Bebani Australia Rp 28 T Setiap Tahun

Sebuah laporan terbaru menyebutkan biaya 'tersembunyi" mengenai penyakit asma di Australia adalah sekitar $ 28 miliar (sekitar Rp 28 triliun) setiap tahunnya.

Asma adalah penyakit ganguan pernapasan kronik yang mempengaruhi 1 dari 10 warga Australia yaitu 2,4 juta orang.

Laporan ini dibuat oleh perusahaan konsultan Deloitte, dan dibiayai oleh Asthma Australia dan Dewan Asma Nasional Australia untuk mengetahui beban ekonomi yang harus dipikul oleh pemerintah, keluarga dan mereka yang menjadi perawat penderita asma.

Laporan itu memperkirakan bahwa biaya keseluruhan asma di Australia di tahun 2015 adalah $27,9 miliar, terdiri dari $ 3,3 miliar biaya ekonomi dan $24,7 miliar biaya 'beban penyakit" tersebut.

Penyakit asma membebani masyarakat Australia senilai $28 miliar setiap tahunnya. (ABC News )

"Beban biaya" adalah biaya yang diakibatkan oleh penderitaan dan kematian lebih cepat dari mereka yang mengalami asma.

Penghitungan biaya ini menggunakan formula yang rumit yang dikembangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, Bank Dunia dan Universitas Harvard di Amerika Serikat.

Biaya ekonomi adalah sekitar $ 3,3 miliar dolar termasuk biaya yang dikeluarkan sistem kesehatan Australia setiap tahun sekitar $ 1,2 miliar, dan biaya produksi yang hilang senilai $ 1,1 miliar.

Direktur Asthma Australia Mark Brooke mengatakan kondisi asma ini 'ternyata menyimpan biaya tersembunyi yang besar di kalangan masyarakat."

"Biaya asma ini besar, jauh lebih besar dari yang kami perkirakan sebelumnya." kata Brooke.

"Asma ini membebani sekitar $ 27.9 miliar per tahun, dan itu kira-kira $ 11.740 per tahun per orang."

Brooke mengatakan bahwa laporan ini merupakan usaha pertama untuk mengetahui biaya tidak langsung bagi komunitas asma yang lebih luas.

"Kami sudah lama mengetahui bahwa aspek ekonomi dari asma ini melebihi dari biaya yang harus ditanggung oleh pemerintah saja."

"Laporan ini menghitung dampak asma bagi kalangan luas, bagi masyarakat banyak melalui orang yang terkena asma dan perawat mereka."