Pengungsi Suriah dan Irak Nikmati Pantai Australia
Pengungsi dari negara Suriah dan Irak yang dilanda perang telah menikmati tradisi musim panas di Australia, yakni berenang dan bermain di pantai Australia. Menjadi pengalaman pertama kalinya bagi banyak pengungsi.
Lebih dari 100 warga baru Queensland mencoba kemampuan mereka dalam berselancar di kawasan Caloundra, Sunshine Coast, Queensland.
Yayasan pemerhati pengungsi di Australia, MDA membawa para pengungsi ke pantai, termasuk diantaranya Patil Stepan, gadis berusia 13 tahun, yang baru tiba di negara bagian Queensland dua bulan lalu. Patil belum pernah merasakan laut.
Ia terlihat tertawa lepas dan berteriak saat berlari menuju ombak untuk pertama kalinya.
“Hal ini sangat indah dan saya sangat senang,” katanya.
“Saya cinta rumah baru saya, Australia.”
Pengungsi lainnya, Joseph Ghazal mengungsi dari kota kelahirannya, Aleppo dengan anak dan istrinya, setelah rumahnya hancur luluh lantah.
“Kami kehilangan segalanya selama lima tahun perang,” katanya.
“Dan kami meninggalkan semuanya, karena kematian di sekitar kita, semuanya buruk.”
Ia mengatakan berenang pertamanya di Australia sebagai bentuk kebebasan dan harapan untuk kehidupan baru.
“Di sini semuanya sangat baik, orang-orangnya sangat ramah,” katanya.
“Bagi kami, semuanya berubah karena memulai kehidupan baru, sekarang semuanya baik-baik saja.”
Para pengungsi juga diberikan kursus kilat soal keselamatan di sekitar pantai, dengan pelajaran tentang berenang diantara bendera peringatan dan bagaimana untuk menghindari buaya dan hiu.
Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 19/01/2017 pukul 13:00 PM dari artikelnya yang berbahasa Inggris, dan bisa dibaca di sini