Penerbangan Singapura – Canberra Untungkan Petani
Para penyewa lapak di sebuah pasar petani yang digelar organisasi amal di Canberra merayakan peningkatan penjualan mereka, setelah dibukanya rute penerbangan langsung antara Singapura dan Canberra.
Sejak September lalu, para pelancong dari luar negeri yang tiba di Ibukota Australia, Canberra telah membelanjakan uang ribuan dollar untuk membeli berbagai makanan dalam kemasan berkualitas premium, yang diproduksi di ACT dan New South Wales (NSW).
Daging sapi yang dikemas hampa udara atau dalam wadah plastik dari kawasan Minto Galloways di Springrange, NSW merupakan salah satu produk yang paling laris dibeli oleh warga asing yang mengunjungi pasar petani ‘Capital Region’ di Canberra tersebut.
Perdagangan yang maju pesat ini merupakan perkembangan yang disambut positif oleh sejumlah penyewa lapak, seperti Greg Stuart dan Chris Hart, dimana sebagai petani kecil, mereka memang sangat mengandalkan penjualan langsung ke pembeli.
Stuart mengaku mesin pendingin di peternakannya praktis kosong karena para pembeli berlomba-lomba mendapatkan produk daging potong premium mereka seperti rib eye dan scotch fillet, sirloin dan daging steak berukuran besar atau porterhouse steaks.
“Persaingan dikalangan pembeli sangat luar biasa,” tutur Stuart.”
Stuart mengatakan sekelompok pengunjung asal China yang terbang dari Singapura baru-baru ini memborong seluruh produk daging sapi dari peternakannya di pasar petani ini, dan mengirimnya kembali ke Singapura.
“Ini penjualan yang sangat baik, mereka memborong daging premium hingga sekitar $400,” katanya.
“Mereka berhasil menyakinkan saya kalau dengan menyediakan produk daging yang dikemas dalam plastik hampa udara dan memiliki label bercap resmi, mereka bisa dengan mudah membawa daging itu ke Singapura.”
“Kami menggelar kegiatan pasar petani ‘Regional Capital’ ini sebanyak 6 kali setiap bulannya dan selama beberapa waktu terakhir, transaksi penjualan yang dihasilkan terus meningkat dimana sebagian pembelinya adalah warga Singapura.”
Sepanjang Bulan Oktober dan November, Maskapai Singapore Airline telah menerbangkan lebih dari 26 ribu orang penumpang dengan rute Singapura, Canberra dan Wellington, yang terbang sebanyak 4 kali dalam seminggu.
Maskapai Qatar Airways juga akan mulai membuka layanan penerbangan langsung dari Doha ke Canberra pada tahun 2017 nanti, yang artinya berpotensi menambah pembeli baru bagi para pemilik toko di pasar petani Capital Region.
Pariwisata harus promosikan pasar petani
Setiap dua pekan sekali, Stuart menyembelih dua ekor sapi dan seluruh dagingnya dijual langsung ke pembeli di pasar termasuk Pasar Petani ‘Capital Region’.
Ia mengatakan kawanan sapi miliknya yang terdiri dari ternak sapi Skotlandia yang langka dan berbulu lebat, saat ini dalam kondisi amat baik setelah melewati musim semi dengan curah hujan tinggi.
“Sejumlah orang mengatakan mereka adalah ‘sapi teddy bear’,” katanya.
“Apalagi mereka memiliki bulu yang lebat dan kaki yang pendek yang semakin menguatkan anggapan tersebut.. bagian tubuh mereka juga mengandung banyak daging,” ungkapnya.
Para peternak sapi premium juga mulai melakukan penjualan langsung pada tahun 2002 ketika selama berlangsungnya musim kering.
“Ini merupakan peluang yang sangat baik dan akan sangat membantu jika pasar petani ‘Capital Region’ dan Maskapai Singapore Airlines dapat bersatu dengan Badan Pariwisata ACT dan benar-benar mempromosikan penjualan di pasar petani ini,” kata Stuart.
Pengalaman belajar berbisnis bagi warga
Pasar petani ‘Capital Region’ yang berlokasi di Mitchell, sebelah Utara Kota Canberra ini telah dioperasikan seluruhnya oleh para relawan sejak tahun 2004.
Pasar ini diciptakan untuk menyediakan outlet bagi petani kecil regional agar bisa menjual makanan segar yang berasal dari daerah mereka dan untuk menggalang dana bagi proyek komunitas dari organisasi ‘Rotary Club’.
Sejak dimulai lebih dari satu dekade lalu, jumlah penyewa toko yang terdaftar terus meningkat dari hanya sekotar 10 orang menjadi lebih dari 150 orang penyewa.
“Kami sudah pasti memperhatikan peningkatan tersebut dan bisa merasakannya sesekali ketika para pengunjung tidak hanya membeli satu jenis produk saja, tapi mereka memborong semua produk,” kata penyewa kios, Peter O’Clery.
O’Cleary mengoprasikan Perkebunan Zaitun ‘Homeleigh Grove Olive di Kota Wallaroo sejak akhir tahun 1980-an dan merupakan salah satu petani dan anggota organisasi ‘Rotary Club of Hall yang menciptakan Pasar Petani ‘Capital Region’ di lokasi saat ini di Mitchells.
Menurutnya tingkat penjualan dari para penumpang baru ini telah menyediakan dorongan ekonomi yang sangat berharga bagi para penjual di lini pertama djuga peluang untuk menampilkan hasil yang terbaik di kawasan itu kepada dunia.
“Tentu saja para pengunjung internasional ini akan berburu pengalaman kuliner dan mengetahui masyarakat [yang ada disini],” kata O’Clery.
O’Cleary juga menilai meningkatnya permintaan hadiah dan cinderamata juga menciptakan peluang untuk mempersembahkan produk local secara berbeda.
‘”Kita harus menampilkan sesuatu dengan lebih baik dalam hal yang dapat membuat seseorang akan senang untuk membawanya pulang [sebagai oleh-oleh] yang akan diberikan kepada sanak saudara mereka,”
“Ini merupakan peluang pembelajaran bagi kita semua.”
Diterjemahkan pada pukul 18:20 WIB, 29/12/2016 oleh iffah nur arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.