Penduduk Perth Lebih Suka Tinggal di Pinggiran
Generasi baby boomers – lahir antara tahun 1946 dan 1964 – di Perth, Australia Barat, masih lebih menggemari rumah besar di luar pusat kota, ketimbang tinggal di unit yang lebih kecil di dalam kota. Padahal, perkembangan kota Perth dikritik karena sudah terlalu melebar.
Sebuah survei mendapati bahwa 50 persen pembeli rumah di Perth bersedia tinggal lebih jauh dari pusat kota agar bisa mendapat lahan yang lebih luas, sementara 29 persen lebih suka tinggal dalam jarak 10 kilometer dari pusat kota.
Jemma Green, seorang peneliti di Sustainability Policy Institute di Curtin University, menyatakan bahwa Perth justru harus membuat rencana untuk memadatkan kota.
“Penjalaran kota (sprawl) sebenarnya membuat hidup semakin mahal,” ucapnya, “Anda lebih mungkin membeli mobil kedua atau ketiga, dan biaya untuk itu berkisar 200 [Rp 2,12 juta] hingga 300 dollar dalam seminggu. Kalau anda tinggal dekat pusat kota, kemungkinan anda tak akan punya mobil, atau hanya punya satu,” ucapnya.
Saat ini, kata Green, luas Perth sudah cukup mencengangkan, yaitu sekitar 5.400 kilometer persegi. “Ini dua kali lipat luas kota Los Angeles,” katanya.
Kelompok advokasi Australians for Affordable Housing [Warga Australia Peduli Perumahan Murah] menyatakan bahwa kebanyakan daerah di Australia yang menyediakan lapangan kerja terlalu mahal untuk ditinggali dengan sistem sewa dan tidak memiliki akses baik ke transportasi publik.
“ Pada akhirnya, kita harus memilih,” jelas Green, “Kalau kita ingin kebun belakang yang luas, kita akan mengalami penjalaran kota besar-besaran, dan tidak banyak kesempatan kerja yang baik di daerah pinggiran.”
Akibatnya, warga harus rela menghabiskan waktu 10 hingga 15 jam dalam seminggu untuk perjalanan ke tempat kerja dan pulang dari tempat kerja.
Menurut Green, hidup di tempat tinggal yang tidak terlalu luas pun bisa dibuat menarik dan menyenangkan.
“Kita butuh kepadatan yang dilengkapi banyak ruang hijau dan ruang terbuka publik yang aman,” ucapnya, “Kita bisa saja memiliki kota-kota padat yang indah dan dikelilingi alam.”