ABC

MH370: Area Pencarian Bergeser Lebih Dekat ke Australia Barat

Area pencarian pesawat Malaysian Airlines MH370 telah bergeser setelah muncul sebuah petunjuk yang kredibel, yang mengindikasikan bahwa pesawat tersebut tidak terbang terlalu jauh ke selatan Samudra Hindia sebagaimana diduga semula.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan, pencarian akan bergeser lebih dekat ke pesisir Australia Barat berdasarkan analisis lebih jauh atas data yang diperoleh antara Laut China Selatan dan Selat Malaka sebelum kontak radar terputus.

Informasi tersebut, yang diberikan oleh tim investigasi internasional di Malaysia, mengatakan, pesawat itu terbang dengan kecepatan lebih tinggi dari yang diperkirakan semula, yang berarti meningkatkan penggunaan bahan bakar dan mengurangi jarak yang dapat ditempuhnya.

10 pesawat dan enam kapal telah dikirim ke lokasi pencarian yang baru, 1100 kilometer di timur laut zona pencarian sebelumnya.

"Area pencarian baru diperkirakan seluas 319-ribu kilometer persegi dan sekitar 1850 kilometer di barat Perth," kata Josh Young dari AMSA pada konferensi pers.

"Australian Geospatial-Intelligence Organisation kembali mengarahkan satelit-satelit untuk mengambil gambar dari area yang baru itu."

Menurut Biro Keselamatan Transportasi Australia, informasi itu menunjukkan, pesawat tersebut terbang hampir dengan kecepatan yang tetap".

"Informasi yang diberikan oleh tim investigasi internasional merupakan petunjuk paling kredibel sejauh ini," kata Martin Dolan dari Australian Transport Safety Bureau.

Namun, katanya, informasi ini perlu terus disesuaikan dengan lamanya waktu sejak pesawat itu hilang dan kemungkinan pergeseran kepingan-kepingan pesawat yang mengapung di permukaan laut.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan, petunjuk baru itu akan diinvestigasi dengan seksama sementara para pakar dari seluruh dunia berusaha memecahkan misteri yang sangat pelik ini.

Australia memimpin operasi pencarian dengan bantuan dari Jepang, Korea Selatan, China, Selandia Baru dan Amerika Serikat.

ABC/Wires