ABC

Menghidupkan Kembali Binatang Lewat Seni Takisdermi Hewan

Menghidupkan kembali seekor satwa dan mengembalikan mereka kembali seperti apa adanya hanyalah sebagian dari alasan seniman pengawet binatang atau ‘taksidermis’ melakukan pekerjaan mereka. Hal itu terlihat dalam kejuaraan tahunan Taksidermi Australia ke-3 di Mount Evelyn, 45 kilometer sebelah timur Kota Melbourne.

Menelusuri pameran ini, binatang yang ditampilkan jauh dari kesan hewan yang diawetkan – tingkat keterampilan dan keahlian dalam menghidupkan kembali hewan-hewan ini sangat mengesankan.

Untuk setiap pameran seperti ini, kulit dari hewan secara perlahan-lahan dilucuti dan kemudian dibersihkan dari daging dan diawetkan.

Tubuh hewan itu kemudian dibangun kembali dari berbagai bahan termasuk busa, kapas atau kawat sebelum kulit yang telah diawetkan itu dipasangkan kembali.

Anggota tubuh hewan itu direkonstruksi dengan kabel, mata asli diganti dengan mata dari kaca dan kemudian dijahit kembali dan dibuat agar terlihat seperti binatang hidup lagi.

Kijang yang sudah diawetkan
Kijang ditampilkan dalam Kejuaran Taxidermi Australia.

ABC Radio Melbourne: Fiona Pepper

Hobi masa kecil

Seniman pengawet binatang yang tinggal di Tasmania Tom Sloane menjelaskan dia memiliki ketertarikan terhadap taksidermi sejak dia anak-anak karena tumbuh besar di pertanian.

“Saya dahulu senang mengumpulkan tulang belulang dan macam-macam benda ketika berumur 10 tahun. Saya memutuskan mungkin akan senang mengumpulkan seluruh bagian hewan itu,” katanya.

“Jadi saya mendapat buku dari perpustakaan ketika berusia 13 tahun, saya melakukan pengawetan tikus dan burung gagak yang sangat buruk.”

Keterampilan mengawetkan binatang yang dimiliki Tom Sloane tumbuh selama bertahun-tahun. Dia mengatakan bahwa sifat obsesif-kompulsif dan perhatian terhadap detail ternyata menjadi sifat yang paling berguna ketika berkaitan dengan taksidermi atau pengawetan binatang.

Dalam pameran tersebut Tom Sloane menampilkan karya binatang yang diawetkan berupa monyet, burung, naga berjenggot dan sepasang burung merpati malaikat. Saat ini Sloane membuat binatang awetan dari berbagai jenis hewan tapi bersikeras kalau burung gagak selalu menjadi favoritnya.

“Saya banyak berlatih membuat taksidermi burung gagak ketika masih anak-anak di Tasmania. Sangat bagus, selalu terlihat bagus, mudah untuk dibuat taksidermi,” tuturnya.

Dan kucing merupakan hewan yang paling tidak disukainya.

“Kucing itu sulit dikerjakan karena orang sangat akrab dengan penampakan kucing itu seperti apa. Jadi jika pembuatannya tidak bagus, semua orang berpikir kucing awetan itu terlihat buruk.”

Tom Sloane
Seniman taxidermi asal Tasmania Tom Sloane bersama dengan karya taxiderminya berupa ayam pegar.

ABC Radio Melbourne: Fiona Pepper

Menepis stereotype taksidermi

Kecintaan Natalie Delaney-John terhadap taksidermi telah mendorongnya mendirikan satu-satunya institusi di Australia yang ditujukan untuk mempelajari seni pengawetan binatang.

Sekolah ini memiliki 400 siswa, terutama wanita di atas 50 tahun, dan termasuk di antaranya beberapa orang vegetarian.
“Anda mungkin membuat pilihan etis tentang apa yang ingin Anda makan. Tapi taksidermi adalah seni untuk penciptaan kembali,” katanya.

“Kami ke sana bukan untuk membunuh suatu spesimen, namun memberikan kehidupan baru bagi sesuatu yang telah meninggal.”

Natalie Delaney-John berharap orang menjauh dari stereotip bahwa taksidemi sebagai karya berselera rendah dan sebaliknya memandangnya sebagai bentuk seni.

“Seorang seniman taksidermi terkenal pernah berkata, ‘jika kita tidak memberikan kulit di atasnya, karya itu akan disebut patung’.”

Natalie Delaney-John
Natalie Delaney-John bersama dengan taxidermi burung gereja karyanya.

ABC Radio Melbourne: Fiona Pepper

Tidak sengaja

Andrew Xanth merupakan salah satu dari sedikit seniman taksidermi yang mengambil spesialis ikan.

“Sejak 10 tahun lalu hingga sekarang, saya menekuni profesi ini secara tidak sengaja,” katanya.

Awalnya saya seorang montir, Andrew Xanth mendapati dirinya berada di Akademi Taksidermi Amerika Serikat tempatnya mempelajari karya seni yang satu ini.

“Saya tidak memilih profesi ini, rasanya seni ini yang mendatangi saya,” jelasnya.

“Saya kira ini merupakan sesuatu yang datang dengan sendirinya kepada sejumlah orang.”

Andrew Xanth
Andrew Xanth adalah spesialis pengawetan hewan atau taxidermi ikan.

ABC Radio Melbourne: Fiona Pepper

Diterjemahkan pada pukul 21:00 WIB, 14/3/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.