Mengenal Visa Kerja Sambil Berlibur di Australia
Anda mungkin pernah bermimpi untuk merasakan tinggal di luar Indonesia. Berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang kebangsaan dan kebiasaan, berpetualang ke tempat-tempat seru, yang pastinya akan mengubah cara pandang dalam hidup Anda. Australia memberikan kesempatan bagi kalangan anak muda untuk tidak hanya berlibur, tapi sambil bekerja. Lewat working holiday visa, Anda akan mendapatkan pengalaman sekali seumur hidup yang tak terlupakan.
Apa itu visa jenis ‘working holiday’?
Visa untuk bekerja sambil berlibur yang dikenal dengan istilah working holiday visa adalah visa yang dikeluarkan pemerintah Australia bagi mereka yang ingin berlibur sambil bekerja di Australia. Untuk mendapatkan visa ini Anda harus berusia minimal 18 tahun dan belum 30 tahun saat mendaftar. Tujuan visa ini adalah untuk mendapatkan pengalaman hidup di Australia. Dengan visa ini Anda bisa tinggal di Australia hingga setahun, sambil bekerja atau sekolah selama empat bulan. Dan setelah berada di Australia, Anda tidak akan pernah tahu kemana petualangan hidup akan berakhir.
Eka, kelahiran 24 tahun lalu sudah hampir 6 bulan berada di Melbourne. Kini ia bekerja di sebuah restoran Indonesia.
Apa saja persyaratannya?
Tentu yang paling utama adalah memiliki paspor, dengan masa berlaku minimal 6 bulan. Anda kemudian harus memohon surat rekomendsi dari Direktorat Lintas Batas dan Kerjasama Luar Negeri RI. Untuk persyaratan pendidikan, Anda minimal sudah lulus dari perguruan tinggi atau minimal telah menyelesaikan dua tahun pertama dari kuliah Anda. Lantas apakah benar harus menunjukkan kepemilikan uang dalam jumlah tertentu? Ya, memiliki sekitar AU$ 5.000 merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi.
“Di saat kita datang, tentunya kita belum mendapat pekerjaan. Jadi, uang ini sebagai modal kita untuk tempat tinggal, makan…,” kata Brian, pemuda 21 tahun asal Menado tersebut.
Ada pula kelengkapan dokumentasi dan persyaratan kesehatan bisa Anda temukan di situs milik Kedutaan Australia di Jakarta atau Departemen Imigrasi Australia.
Jenis pekerjaan apa yang bisa dilakukan?
Tentu ada banyak pekerjaan yang bisa Anda pilih saat di Australia dalam waktu 12 bulan. Eka, misalnya memulai kerja di sebuah toko yang menjual barang-barang souvenir di Queen Victoria Market, Melbourne.
“Kini saya bekerja di sebuah restoran di Indonesia. Kerja saya mencakup semua, kecuali memasak,” ujarnya kepada Erwin Renaldi dari Australia Plus.
“Jadi saya mempersiapkan… meja, kursi, alat-alat makan, mencatat pesanan, jadi kasir juga kadang-kadang, mencuci piring.”
Eka senang bekerja di Australia, karena bukan sekedar bekerja melainkan mendapatkan pengalaman kultural yang baru.
“Kebanyakan pelanggan adalah warga Australia, jadi saya bisa melatih bahasa Inggris, sekaligus melihat bagaimana budaya mereka… mereka juga menanyakan pengalaman aku disini.”
Berapa gaji yang diterima?
Tentu upah yang diterima sangat tergantung pada jenis pekerjaannya. Pekerjaan yang lebih membutuhkan kekuatan fisik, biasanya lebih dihargai tinggi dibandingkan pekerjaan di balik meja.
Katakanlah Anda bekerja selama 40 jam dalam seminggu, maka upah yang Anda terima adalah $600 – $800 (sekitar Rp 6 hingga 8 juta) dalam sepekan.
Lalu apa yang terjadi setelah 12 bulan?
Kebanyakan dari pemegang visa working holiday tahu bahwa visa mereka bisa diperpanjang setelah 12 bulan. Tapi ada syarat utamanya: Anda harus pernah bekerja di kawasan pedesaan dan pedalaman Australia paling tidak selama tiga bulan, dalam 12 bulan sebelumnya.
Dan diantara pekerjaan yang paling banyak tersedia adalah sebagai pemetik buah dan sayuran. Tapi ada pula pengalaman dari mereka yang melanjutkan dengan sekolah atau mendapatkan pekerjaan yang disponsori oleh perusahaan atau pemilik bisnis. Tentu Anda tidak akan pernah tahu kemana petualangan Anda akan berlanjut.
Ada tips lainnya sebelum mendaftar?
Sebelum Anda memutuskan untuk berlibur sambil bekerja di Australia, yang paling penting adalah Anda tahu apa tujuan Anda. Lalu rencanakan dengan matang untuk bisa mencapai tujuan tersebut.
“Saya di 3 bulan pertama punya target menabung hingga $2.000 (sekitar Rp 20 juta) dan itu pasti bisa dicapai,” tambah Brian yang berharap bisa membuka bisnis sendiri sepulangnya ke Indonesia nanti.
Tapi tentu yang jangan dilupakan adalah karena ini sebagai pengalaman sekali seumur hidup, maka manfaatkanlah untuk bisa mengenal budaya lain, berteman dari orang-orang dari negara lain, dan menjelajahi tempat-tempat seru di Australia.