Kuta Hobi Berenang Bersama Lumba-lumba
Seekor anjing yang dulunya tinggal di jalanan, sekarang bisa berenang bersama dengan lumba-lumba setiap hari. Anjing yang dahulunya tak bertuan ini sekarang menikmati kehidupannya, baik di darat maupun di air.
Erin Cummings dan anjing penyelamatnya bernama Kuta, usia 2 tahun, adalah pengunjung rutin kawasan pantai berpasir putih di Esperance, sebuah kota pesisir terpencil di Australia Barat.
Bagi Kuta, bukan segarnya perairan di selatan Australia saja yang ia nikmati, ia juga berteman dengan sekawanan lumba-lumba.
Belum lama ini, Kuta diselamatkan oleh pasangan Erin ‘yang menemukan anjing muda itu dalam kondisi buruk dan berkeliaran di jalan-jalan’.
Sekarang ia telah menjadi bagian dari keluarga yang mencintai pantai ini. Anjing yang beruntung ini mengikuti Erin naik ke atas papan kayuhnya setiap pagi.
Kawanan lumba-lumba biasa terlihat di pesisir Esperance. Menurut Erin, Kuta tidak bisa menahan diri untuk melompat ke dalam air dan mengamati sekawanan lumba-lumba.
“Dia tidak tahan melihatnya, ingin tahu apa hewan bersirip ini,” katanya.
“Sekawanan lumba-lumba sudah pernah menyentuhnya, dan mereka pernah mendorong dia,”
Tonton video saat Kuta berada di bawah air bersama lumba-lumba.
Erin mengatakan sekawanan lumba-lumba berjumlah dari beberapa ekor saja hingga mencapai 30 atau 40 ekor dalam satu kelompok.
Tidak hanya lumba-lumba, Kuta juga telah memiliki teman berenang lainnya, yakni seekor anjing laut.
Kuta sedang naik di papan kayuh, ketika seekor anjing laut tiba-tiba muncul dan mulai berenang di sekitar papan, kata Erin.
Setelah sempat khawatir dengan kemungkinan Kuta mengikuti nalurinya, tak lama ia terlihat bergabung dengan anjing laut di dalam air.
“Mereka akhirnya menjadi sahabat baik,” kata Erin.
“Anjing laut akan berenang ke satu arah, lalu menyelam ke bawah Kuta, lalu berenang ke arah yang lain, jadi mereka bermain bersama.”
Kawasan Esperance juga merupakan habitat populasi ikan hiu dan tak jarang penampakan hiu terlihat.
Bulan lalu, seorang penyelam dikelilingi ikan hiu besar. Di bulan oktober 2014, seorang peselancar kehilangan satu lengannya akibat serangan seekor hiu dari kawasan ini.
Erin Cummings mengatakan ikan-ikan hiu selalu menjadi pertimbangan, tapi kehadiran lumba-lumba lebih membuatnya merasa nyaman. Saat ia merasa kondisi pantai aman, ia dan Kuta dapat kembali menikmati air.
“Kami berada di lautan, di wilayah mereka, sehingga selalu khawatir, tapi tempatnya sangat cantik,” katanya.
“Saya tidak terlalu memikirkan keberadaan ikan hiu.”