ABC

Kontainer Plastik Makanan Akan Dilarang di Hobart

Usaha untuk hidup lebih akrab dengan lingkungan terus dilakukan di Australia.

Di negara bagian Tasmania, Kota Hobart telah menyetujui perubahan aturan yang akan melarang penggunaan kontainer plastik makan digunakan oleh restoran mulai tahun 2020.

Keputusan Hobart City Council ini diharapkan akan diikuti oleh kota-kota lainnnya di Australia.

Peraturan ini disetujui dengan suara 10-12 (10 menentang, 12 setuju) bagi perubahan peraturan lingkungan yang akan melarang penggunaan kotak makanan terbuat dari plastik yang sekarang digunakan restoran.

Aturan tersebut diajukan oleh Bill Harvey dari Partai Hijau. Nantinya kotak plastik tersebut akan digantikan dengan bahan yang bisa didaurulang.

Dia mengatakan usulan yang disampaikannya sudah mendapatkan dukungan besar dari publik.

“Warga semakin sadar sekarang, begitu banyak di antara kita yang menonton program War on Waste yang ditayangkan ABC, dan ini mempengaruhi pemahaman mereka mengenai polusi bahan plastik. Hal inilah yang diinginkan masyarakat kita sekarang,” kata Harvey.

“Kami bertanggung jawab atas pengelolaan sampah di kota ini, sehingga kami mengambil inisiatif.”

"Kami sudah mengambil langkah yang bertanggung jawab baik dalam pengelolaan sampah maupun mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Jadi merupakan hal membanggakan bagi kota ini berada di garis terdepan secara nasional."

Menurut Harvey, sekitar 30 persen toko makanan di Hobart sudah menggunakan bahan yang bisa didaurulang, sehingga dia tidak memperkirakan akan banyak penentangan.

“Pada akhirnya, kita akan memiliki sistem kompos yang digunakan bagi bisnis komersial, dan seluruh material organik yang bisa menjadi kompos dari kafe dan restoran akan dibawa ke fasilitas ini,” katanya.

“Namun kami belum memiliki fasilitas tersebut. Itu salah satu ambisi kami.”

Harvey juga mengatakan Hobart City Council akan melobi pemerintah negara bagian untuk memperluas daerah jangkauan larangan penggunaan kantong plastik untuk belanja yang diberlakukan di tahun 2013.

“Sementara mereka mengkaji aturan pelarangan ini, mereka juga harus mempertimbangkan bagaimana bisa mencegah bentuk polusi plastik lainnya mencemari lingkungan,” kata Harvey.

Diterjemahkan pukul 12:40 AEST 8/8/2017 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini