ABC

Kini Anda Bisa Belajar Sejarah Aborigin Online

Bagi Drew Rooke, warga Australia berusia 25 tahun, pendidikan soal Aborigin dirasakannya kurang.

“Saya telah berupaya pelajari budaya Aborigin Australia, tapi sebagai akibat dari sistem pendidikan di Australia, pengetahuan saya terbatas,” katanya.

“Saya pikir, penting bagi pemuda Australia untuk mengakui sejarah nyata dari kawasan Sydney dan lebih luas lagi, Australia, tapi juga bukan hanya mengakuinya, perlu belajar soal sejarah ini.”

Drew kemudian mendaftar kursus online terbuka (Massive Open Online Course, atau MOOC) dari University of Sydney. Kursus ini bernama Cultural Competency: Aboriginal Sydney.

Dr Gabrielle Russell-Mundine dari National Centre for Cultural Competency yang mengembangkan kursus di MOOC, membuat enam modul untuk belajar pentingnya penyambutan, kedaulatan, bahasa, dan artefak.

“Kami benar-benar ingin memberikan perspektif yang berbeda.”

Karena semua kursus online, tentu saja siapapun bisa mendaftar di mana saja di dunia.

Program ini telah berjalan selama satu bulan, 516 orang telah terdaftar, 60 persen berasal dari Australia dan sisanya dari Amerika Serikat, Inggris, dan tempat lainnya.

Dari Redfern untuk dunia

Pengagas MOOC ingin menggunakan Sydney sebagai contoh bagi orang untuk melihat wilayah atau kota mereka, untuk bertanya soal sejarah penduduk aslinya.

“[Kursus ini bertujuan untuk] menyoroti beberapa cara untuk melihat lingkungan sekitar Anda, dan orang-orang di sekitar Anda, kemudian merenungkan dan membawanya kembali ke konteks diri sendiri,” kata Dr Russell-Mundine.

“Siapa penduduk asli dari tempat Anda? Di mana cerita-cerita yang tidak diketahui? Apa narasi dominan yang tidak memasukan narasi lain?”

Profesor Juanita Sherwood dari National Centre for Cultural Competency mengatakan kawasan pinggiran Redfern di Sydney akan berfungsi sebagai titik awal kursus.

“Saya memiliki latar belakang Aborigin. Saya sudah berhubungan dengan masyarakat selama bertahun-tahun, dan Redfern merupakan pusat Australia, semua orang tahu tentang Redfern,” katanya.

Profesor Sherwood yakin kurangnya pemahaman soal budaya Aborigin merupakan masalah di Australia

“Saya telah bekerja di daerah ini selama 35 tahun dan menurut saya pendidikan ini sangat kurang, karena warga tidak diberi kesempatan untuk belajar soal ini.”

Inisiatif MOOC datang di saat yang penting, karena sikap rasisme perlu diperbaiki. Demikian menurut Victoria Grieves, seorang peneliti Aborigin di Sydney University.

“Salah satu hal yang menarik perhatian saya, setelah selama beberapa dekade ini kita mendidik orang-orang non-Aborigin tentang kami, kami malah ada dalam posisi lebih berbahaya dari sebelumnya,” katanya.

“Dengan inisiatif pemerintah seperti intervensi yang dilakukan di Kawasan Australia Utara yang mempengaruhi seluruh Aborigin Australia, dan ancaman untuk menutup komunitas Aborigin di kawasan terpencil, dan sebagainya.”

“Beberapa dari kita mulai mempertanyakan apakah pendidikan menjadi sesuatu yang akan mengubah sikap rasis.”

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 11/04/2017 pukull 16:17 AEST dari artikel aslinya dalam bahasa Inggris, bisa dibaca disini.