‘Keren Banget’: Rapper Indonesia Rich Brian Menjadi Juri Acara Musik Rap China
Rapper asal Indonesia, Rich Brian menghabiskan tiga bulan di China untuk menjadi juri dari acara yang menurutnya “seperti The Voice, namun untuk musik rap”.
Industri musik rap yang terus berkembang di China memunculkan tiga acara realita bertema genre musik ini.
Salah satu acaranya bernama ‘Rap for Youth’, yang bertujuan untuk mewakili suara anak muda, yang menulis lirik bertemakan “isu-isu penting”.
Bersama Rich Brian, musisi lainnya dari label rekaman 88 Rising juga ikut menjadi juri. Mereka antara lain adalah Higher Brothers, Z.TAO, dan MC HotDog yang merupakan ‘Ayah Baptis dari Hip-Hop China’.
Berikut video penampilan mereka:
“Saya adalah satu-satunya juri yang tidak mengerti Mandarin, jadi saya dibantu penerjemah melalui ‘earpiece’.”
Industri musik hip-hop di China terbilang muda namun berprofil tinggi.
Contohnya terlihat dari acara realita bernama ‘The Rap of China’ yang muncul di tahun 2017 dan disambut dengan sangat baik oleh penonton China yang adalah rapper lokal, dan didukung investasi dari brand internasional terkenal seperti Supreme.
Namun genre ini sempat dilarang beredar oleh Pemerintah China selama tiga bulan di tahun 2018, sebelum akhirnya diizinkan kembali.
Sambutan terhadap genre ini, ditambah dengan keberadaan acara realita inilah yang menambah popularitas rap China, yang juga mudah diakses.
“Ada banyak peserta yang bagus. Babak eliminasinya juga menegangkan. Jadi ya, tiga bulan terakhir ini luar biasa,” ujar Rich Brian.
Membuat lagu tentang Sydney, tempat yang ‘keren’
Di tahun 2021, Rich Brian juga meluncurkan lagu terbarunya, yang dibuat bersama Bryce dan Ebony di Los Angeles.
“[Lagu ini] tentunya menarik karena biasanya saya membuat lagu sendiri. Tapi, setelah pindah ke L.A., saya harus terbiasa bekerjasama dan berkolaborasi dengan ‘sekelompok orang lainnya’,” kata Brian.
“Untuk orang seperti saya, yang tidak terbiasa dan sangat canggung, tentunya banyak tekanan. Jadi saya harus terbiasa dan tidak harus melakukannya lagi, saya sudah kembali ke cara lama. Hebat itu.”
Meski dibuat di Amerika, lagu yang berjudul ‘Sydney’ tersebut adalah tentang Australia.
“Saya ketika itu sedang membuat ‘beat’ [ketukan]nya, dan sedang bergumam, ‘freestyling’ [mengarang bebas], dan satu hal yang saya inginkan adalah menceritakan pengalaman terbang ke suatu tempat…”
Dan tempat yang muncul pertama kali di benaknya adalah Sydney.
“Saya suka ‘beat’ [dalam lagu Sydney]. Bukannya menyombongkan diri, tapi saya benar-benar bangga sama yang satu ini.”
Dengarkan lagu barunya:
Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini
Ikuti berita seputar pandemi Australia dan lainnya di ABC Indonesia