Keluarga Korban Asal Australia Tetap Anggap Insiden Germanwings Sebagai Kecelakaan
Anggota keluarga Carol Friday dan anaknya Greig, dua warga Australia yang menjadi korban jatuhnya pesawat Germanwings, bertekad untuk tetap menganggap insiden itu sebagai kecelakaan. Hal ini dilakukan demi menolak tujuan yang ingin dicapai oleh pelaku.
Perawat asal negara bagian Victoria Carol Friday dan anaknya Greig merupakan penumpang pesawat yang jatuh di Perancis pekan lalu. Sejauh ini pihak berwenang menyatakan pesawat itu sengaja dijatuhkan oleh kopilot.
Saudara Carol Friday, Malcolm Coram, bersama putrinya telah mengunjungi Vernet, kota kecil di dekat lokasi jatuhnya pesawat.
"Untuk sementara kami tetap menganggapnya sebagai kecelakaan demi menolak maksud dan tujuan yang ingin dicapai pelaku," kata Malcolm Coran, merujuk kopilot Andreas Lubitz, yang diduga secara sengaja menjatuhkan pesawat itu.
"Carol orangnya unik dan penuh perhatian. Ia selalu menerima siapa saja tanpa melihat latar belakangnya. Anaknya mewarisi sifat-sifat ini," katanya.
Sementara itu penyidik Jerman menyatakan hari Senin belum menemukan bukti yang bisa menunjukkan bahwa Lubitz telah merencanakan insiden ini, termasuk alasan dan tujuannya.
Jurubicara Lufthansa, induk perusahaan Germanwings, secara terpisah menyatakan rekam medis merupakan rahasia antara dokter dan pasiennya, dan pihak maspakai tidak mengetahui apa isi rekam medis kopilot tersebut.
Menurut aturan hukum di Jerman, pihak perusahaan tidak boleh mengakses rekam medis pekerjanya, sehingga jika seorang pekerja izin tidak masuk karena sakit, maka surat izinnya tidak berisi detail penyakit yang diderita.