ABC

Jepang Khawatirkan Ancaman Pertahanan dari Tiongkok dan Korut

Laporan pertahanan Pemerintah Jepang menyebut, respon keamanan negaranya akan didasarkan pada meningkatnya ancaman dari Tiongkok dan Korea Utara (Korut).

Menurut laporan tahunan pertahanan Jepang, negeri sakura itu memiliki perhatian besar atas kemampuan militer Tiongkok di kawasan Asia Timur. (Foto: AFP)
Laporan tahunan tersebut, yang berisi garis besar arah kebijakan militer Jepang di masa mendatang, diterbitkan setelah adanya persetujuan Kabinet pada 5 Agustus.

Laporan ini menunjukkan kekhawatiran yang besar terhadap perkembangan militer Tiongkok dan pergerakannya yang agresif di laut China Timur dan Selatan.

Kementerian Pertahanan Jepang menyebut deklarasi zona identifikasi pertahanan udara yang dirilis Tiongkok, pada November lalu, atas sejumlah pulau yang dikuasai Jepang, sebagai sebuah langkah berbahaya yang dapat mengeskalasi ketegangan dan menimbulkan insiden.

“Jepang memiliki kekhawatiran besar atas aktivitas militer Tiongkok..dan juga kurangnya transparansi dalam hubungan militer serta isu keamanan mereka, serta harus memberi banyak perhatian kepada mereka,” sebut Kementerian Pertahanan dalam laporan tersebut.

Masih menurut laporan tahunan itu, sepanjang 2013, jet tempur Jepang beroperasi 810 kali, frekuensi tertinggi dalam 24 tahun terakhir.

Laporan setebal 429 halaman itu juga menyebut program rudal dan nuklir Korut sebagai sebuah ‘faktor destabilisasi yang gawat’, dan memperingatkan bahwa kemajuan apapun dalam program itu dapat mengarah ke sebuah ‘eskalasi provokasi militer’ yang dilakukan Pyongyang.

Laporan itu juga mengulang klaim teritori Jepang atas pulau kecil, yang disebut ‘Dokdo’ dalam bahasa Korea dan ‘Takeshima’ dalam bahasa Jepang, yang disengketakan.

Laporan Pertahanan Jepang 2014 muncul saat Perdana Menteri Shinzo Abe mencoba untuk melonggarkan sejumlah batasan yang diberlakukan pada militer negara itu.

Di bulan Juli, PM Abe mengumumkan bahwa Kabinetnya telah menyetujui sebuah interpretasi ulang atas konstitusi Jepang, mencabut larangan yang membuat tentara Jepang tak bisa bertempur di luar negeri.

Tiongkok dan Jepang berselisih atas kepemilikan serangkaian pulau di Laut Cina Timur. Di samping itu, Beijing juga memiliki sengketa dengan beberapa negara atas wilayah di Laut Cina Selatan, yang mereka klaim hampir secara seluruhnya milik Tiongkok.