ABC

Insider Trading Bernilai Rp 70 M, Dua Warga Australia Dipenjara

Dua warga Australia, mantan bankir National Australia Bank (NAB) Lukas Kamay dan mantan analis Biro Statistik Australia (ABS) Christopher Hill telah dijatuhi hukuman penjara karena melakukan 'insider trading' bernilai $ 7 juta (sekitar Rp 70 miliar).

Kamay dijatuhi hukuman penjara tujuh tahun tiga bulan, dengan minimum waktu yang harus dijalaninya adalah empat setengah tahun. Sedangkan Hill dijatuhi hukuman penjara 3 tahun tiga bulan, dengan minimum 2 tahun.

Hakim Agung Elizabeth Hollingworth menggambarkan kasus ini sebagai 'kasus insider trading terburuk  yang pernah disidangkan di negeri ini.'

Insider trading adalah skema yang dilarang dalam jual beli saham atau pasar mata uang, dimana mereka yang mendapat data dari pihak dalam (insider) entah itu bank atau badan lain yang memiliki data. Data itu kemudian digunakan untuk membeli saham yang pergerakannya diketahui terlebih dahulu oleh mereka.

Lukas Kamay (kiri) dan Christopher Hill (kanan) menggunakan data ABS yang belum dipublikasikan untuk memperkirakan pergerakan mata uang. (Supplied/AAP)

 

Hakim Hollingworth menggambarkan Kamay dan Hill sebagai "mereka yang termotivasi oleh ketamakan pribadi.'

Kamay mengaku bersalah atas pencucian uang, pencurian identitas dan insider trading sementara Hill mengaku bersalah melakukan insider trading and penyalahgunaan jabatan.

Selama bulan Agustus 2013 sampai Mei 2014, HIll mencuri catatan tulisan tangan dari berbagai data yang dimiliki ABS mengenai laporan tenaga kerja, angka perdagangan, dan informasi lain dan dikirim ke Kamai lewat handphone.

Di pengadilan disebutkan bahwa Kamay menggunakan informasi yang sensitif ini untuk menjadi dasar bagi perdagangan mata uang, menggunakan dua akun.

Mereka memulai rencana tersebut setelah bertemu dalam sebuah pesta di tahun 2013. Disebutkan, dalam strategi perdagangan itu, mereka juga kadang mengalami kerugian yang disengaja untuk menunjukkan bahwa pola perdagangan mereka adalah normal.

Selama masa 10 bulan, Kamay melakukan 21 transaksi dengan total keuntungan $ 284 ribu, dengan lima kerugian senilai $ 89 ribu. Secara keseluruhan, Kamay mendapat keuntungan $ 7 juta (senilai Rp 70 miliar).

Hill hanya mendapat  bagian $ 200 ribu dan tidak mengetahui bahwa Kamay melakukan transaksi jauh lebih besar dari jumlah yang mereka sepakati sebelumnya yaitu $ 200 ribu.

Kamay  menggunakan sebagian dari uang itu untuk membeli sebuah apartemen dari sebuah acara televisi di Australia, The Block. Kamay ketika itu menang lelang apartemen seharga $ 2,3 juta dan menulis cek pribadi sebesar $ 237 ribu sebagai deposit.

Hakim Agung Elizabeth Hollingworth mengatakan bahwa Kamay berusaha mengalihkan uang dari tindak kriminal itu dengan membeli properti sebagai tameng.

Kamay ditangkap sebelum dia menyelesaikann transaksi pembelian apartemen tersebut.