Ilmuwan Perempuan Australia Bantu NASA dalam Misi ke Planet Mars
Seorang perempuan Australia, yang memimpin tim ilmuwan dalam misi planet Mars NASA berikutnya, akan memainkan peran penting dalam memilih sampel pertama yang dibawa ke Bumi, dari planet merah tersebut.
Tim-nya akan menyelidiki senyawa kimia dari batu-batuan di planet Mars serta memilih sampel yang paling mungkin dibawa ke bumi pada misi Mars mendatang.
“Sebagian dari tujuan kami di tahun 2020 adalah untuk memahami dengan sangat hati-hati geologi di sana serta mengidentifikasi sampel terbaik untuk dibawa kembali ke Bumi untuk memberi kita peluang terbaik mengenali kehidupan lampau jika memang pernah ada. Jika anda hendak membawa kembali batuan apapun, anda ingin memilihnya secara hati-hati karena itu adalah pengalaman yang mahal” ujar Abigail.
Kurator Planetarium Brisbane, Mark Rigby, mengatakan, ada beberapa tantangan dalam membawa material dari Mars ke Bumi.
“Mars lebih jauh daripada bulan dan gravitasinya juga jauh lebih kuat,” jelasnya.
Misi yang akan berjalan tahun 2020 ini berangkat dari kesuksesan misi ‘Curiosity’, yang baru menyelesaikan tahun keduany di planet Mars.
Misi 6 tahun ke depan ini juga akan menguji sejumlah teknologi yang berusaha menjawab tantangan ekspedisi manusia ke Mars di masa mendatang.
Dr. Abigail tumbuh besar di Brisbane, lulus dari Queensland University of Technology, dan bekerja di industri batubara di Australia Barat.
Ia menyelesaikan studi doktoralnya di Macquarie University meneliti bukti kuno kehidupan di Bumi dan bagaimana bukti tersebut bisa menjadi relevan dalam mencari kehidupan di Mars.
“Ini menyenangkan, saya berharap saya bisa membuka peluang bagi para perempuan untuk dapat melakukan hal serupa,” tuturnya tentang misi Mars 2020.