Ilmuwan Olahraga Australia Gawangi Atlet Indonesia di Olimpiade Rio
Jika atlet Indonesia berhasil memperoleh medali emas dalam Olimpiade Rio, mereka bisa berterima kasih kepada ilmuan olahraga Australia dari Cairns.
Tim badminton dan angkat berat Indonesia memiliki sejarah dan secara rutin menyumbangkan medali dalam ajang Olimpiade, tapi mengingat hasil buruk yang dicapainya pada Olimpiade London 2012, yang hanya memenangkan dua medali tanpa emas yang keduanya diraih dari cabang olahraga angkat besi.
Kondisi ini sama halnya jika tim renang Australia gagal meraih medali tunggal di Olimpiade Rio.
Tahun ini, peruntungan olahraga Indonesia telah diserahkan ke Profesor olahraga dan ilmu pengetahuan olahraga, Stephen Bird, dari James Cook University, yang telah sukses melatih atlet dari Indonesia di masa lalu dengan prestasi besar.
“Kami bekerja sama dengan Komite Olimpiade Indonesia pada tahun 2008 dan cukup beruntung program kami berjalan sukses,” katanya.
Pemerintah Indonesia membatalkan perjanjian dengan ilmuwan olahraga Australia ini pada 2011, dan melihat penurunan langsung prestasi internasional dalam cabang olahraga angkat besi dan bulu tangkis, yang mencapai puncaknya pada banyak kegagalan pada 2012.
Khawatir mengulangi performa buruk ini di Rio, Komite Olimpiade Indonesia ini memanggil kembali Dr Bird untuk membantu kontingen olimpiade Indonesia, dengan harapan para atlet Indonesia, khususnya pemain bulu tangkis, akan kembali menguasai podium.
Dr Bird mengatakan Indonesia memiliki budaya yang tidak mau kehilangan muka jika kalah, jadi jika tim Olimpiade gagal, maka kegagalan itu akan dilimpahkan kepadanya untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Namun, jika atlet Indonesia berhasil mendapat medal di Olimpiade, maka Dr Bird mengatakan ia tidak akan selalu mendapat pujian dan ucapan terima kasih dari masyarakat Indonesia.
“Dari yang diberitahukan kepada saya adalah jika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, saya akan bertanggung jawab untuk maju dalam konferensi pers di Rio dan Indonesia,” katanya.
“Namun, jika semuanya berjalan sesuai rencana dan kami memenuhi kuota medali kita, maka kepala misi Indonesia akan mengambil alih konferensi pers di Rio dan Menteri Olahraga akan mengambil konferensi pers di Indonesia.”
Ilmu olahraga di Olimpiade masih konsep baru bagi Indonesia
Menurut Dr Bird, atlet Indonesia sangat berbakat tetapi tidak memiliki akses ke ilmu olahraga atau latihan pribadi terencana untuk menyiapkan mereka untuk memaksimalkan kemampuan.
“Semua ini mengenai pemantauan tingkat kelelahan dan manajemen pemulihan, jadi kami ingin memastikan bahwa kami memiliki atlet yang sehat dan dalam kondisi baik sebelum mereka sampai ke Rio, untuk menempatkan mereka di posisi terbaik sehingga mereka dapat menjadi kompetitif,” katanya.
Dr Bird mengatakan, kemungkinan Indonesia mengambil podium untuk bulu tangkis dan angkat besi tinggi.
“Jika dua atlet angkat besi, Triyatno dan Eko Yuli Irawan, dalam kondisi prima, mereka akan berpeluang mendapatkan medali,” katanya.
“Dalam cabang bulutangkis, semua anggota tim berpeluang meraih medali. Sungguh, dari kesepuluh orang atlet yang diterjunkan, seluruhnya berprospek meraih medali emas jika mereka bisa melewati babak awal.”
Atlet China mendominasi cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade London pada 2012, namun Dr Bird mengatakan metode ilmu pengetahuan olahraga bisa memberikan atlet Indonesia peluang besar di Rio.
“Tugas saya dan staf saya adalah memastikan mesin bekerja sebaik mungkin untuk atlet itu. “
Dr Bird bergabung dengan tim Indonesia pada akhir Juli ini dan akan bersama mereka selama berlangsungnya event Olimpiade Rio, di mana Ia berharap akan menyaksikan atlet-atlet Australia menguasai podium pemenang juga.
“Tentu saja aku ingin Australia mendapat hasil yang terbaik dan memenangkan setiap medali emas di cabang olahraga dimana Indonesia tidak menerjunkan atletnya,” katanya.
Dr Bird memimpin kemitraan antara badan olahraga Indonesia dan James Cook University High Performance Sport Initiative, untuk memastikan keberhasilan para atlet Indonesia di Olimpiade Rio dan Asian Games 2018, dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini. Diterjemahkan pada pukul 18:39 wib, 21/07/2016 oleh Iffah Nur Arifah.