ABC

Empat Bersaudara Asal Sydney Diduga Bergabung ke ISIS

Empat orang bersaudara asal Sydney, Australia, kini dikhawatirkan telah bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Suriah. Mereka mengirim SMS terakhir ke ibu mereka yang menyatakan, "Sampai jumpa di surga".

SMS ini dikirim pekan lalu, dan hingga kini belum ada kabar lebih lanjut dari keempat bersaudara ini. Dalam SMS itu juga mereka mengatakan, "Kami telah tiba di Bilad al-Sham" (maksudnya Suriah).

Pria paling tua dari keempatnya berusia 28 tahun, disusul adiknya 25 tahun, 23 tahun, serta yang paling muda berusia 17 tahun.

Tadinya, mereka minta izin ke orangtuanya untuk berlibur ke Thailand.

Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison telah menghubungi pihak keluarga keempat pria tersebut.

Kepada radio setempat, Menteri Morrison mengatakan, keempat bersaudara ini berada dalam situasi yang tidak masuk akal.

"Begitu mereka menyeberang dan bergabung dengan kelompok pembunuh (ISIS), maka dengan sendirinya mereka menjadi musuh Australia," katanya.

Keempatnya dikabarkan terlihat untuk terakhir kalinya di Turki, namun sekarang dipercaya telah berada di Suriah.

Menteri Morrison menyatakan pemerintah akan mencoba mengungkap bagaimana keempatnya terjerat dalam radikalisasi.

Seorang kerabat keluarga keempat orang ini, Dr Jamal Rifi, mengungkapkan pihak keluarga sangat terpukul dan berharap pemerintah bisa memulangkan keempat bersaudara tersebut.

Dr Rifi mengungkapkan, keempat orang ini dikenal berperilaku baik dan tindakan (bergabung ke ISIS) sama sekali tidak sejalan dengan perilaku mereka selama ini.

"Kami belum bisa memastikan apa yang terjadi dengan mereka, dimana mereka berada, dan mengapa mereka tidak menjawab ketika dihubungi," ujar Dr Rifi.

Ia mengatakan, dua di antara bersaudara ini tidak cocok menjadi pejuang karena ukuran badannya yang over size, memiliki berat badan 140 kg dan 130 kg.

"Meskipun mereka telah menyeberang ke Suriah, belum tentu mereka bergabung dengan ISIS," tambahnya.