ABC

Dua Warga Australia Terluka dalam Serangan Bom Mobil Di Kabul

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop membenarkan dua orang staf kontraktor keamanan Australia terluka saat sebuah bom mobil meledak di dekat kendaraan mereka di ibukota Afghanistan, Kabul pada Jum’at (2/3/2018) kemarin.

Informasi yang didapatkan ABC menunjukan pelaku serang bom tersebut menargetkan konvoi dari empat kendaraan kedutaan Australia dan meledakkan sebuah Alat Peledak Rakitan saat pelaku mengemudi di samping konvoi kendaraan kedutaan Australia tersebut.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop mengatakan tiga orang warga sipil Afghanistan tewas dalam serangan bunuh diri di Kabul yang terjadi pada hari Jumat (2/3/2018)  dan dua warga Australia berhasil lolos dari serangan bom itu dengan luka ringan.

“Hati dan pikiran kita tertuju pada keluarga orang-orang yang terluka,” kata Menlu Julie Bishop.

Serangan tersebut terjadi di dekat kedutaan Australia, di bagian yang terjaga keamanannya di Kabul yang populer di kalangan ekspatriat dan juga menjadi pusat pelatihan militer.

Sejumlah pria Kabul membersihkan jendela yang rusak oleh ledakan bom di Kabul (3/3/2018).
Dampak dari ledakan bom juga dirasakan disejumlah gedung disekitar lokasi kejadian.

Reuters: Omar Sobhani

Menlu Australia, Julie Bishop juga membenarkan bahwa staf kedutaan besar Australia telah berhasil selamat dari insiden ini tanpa cedera namun mengatakan bahwa dia “sangat prihatin” dengan keamanan semua orang di daerah tersebut.

“Ini menyoroti risiko terorisme dan kelompok pemberontak terhadap stabilitas Afghanistan,” katanya.

Sejauh ini tidak ada kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut namun serangan ini terjadi hanya berselang dua hari pasca hanya ada dua hari setelah Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, mengumumkan putaran baru perundingan damai dengan Taliban.

Kabul telah mengalami lonjakan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk sebuah bom yang ditanam di sebuah ambulans yang menewaskan lebih dari 100 orang (28/1/2018).

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.