Dokter yang Menyerang Jantung Perusahaan Rokok
“Jadi kamu bilang saya sedang berinvestasi di perusahaan rokok?!”
Onkolog radiasi Dr Bronwyn King menemukan hal yang mengerikan baginya pada Maret 2010.
Pada sebuah pertemuan sambil minum kopi dengan perwakilan pengelola dana pensiunnya (super fund), dia menemukan — secara tak sengaja — uangnya diinvestasikan di perusahaan rokok besar.
“Saya sungguh kaget karena saya telah menjadi dokter selama 10 tahun dan punya dana pensiun selama itu,” kata King kepada ABC.
“Jadi selama 10 tahun, saya menjadi pemilik Philip Morris, British American Tobacco — saya memiliki perusahaan itu. Karena jika Anda berinvestasi, Anda memiliki perusahaan itu.”
Titik balik
Suara Dr King bergetar ketika dia merefleksikan ketakutan yang dia rasakan ketika itu.
Hingga titik itu dia tidak pernah sangat memerhatikan dana pensiunnya.
Lantas, sejak di cafe itu semuanya berubah. Dia pun tidak sekadar membiarkan semuanya tanpa diperiksa.
Sejak itu, Dr King bekerja tanpa lelah untuk mendukung investasi bebas tembakau, membawa isu ini ke ruang pertemuan pengelola dana pensiun di seluruh Australia bahkan dunia.
Sebagai chief executive officer (CEO) dan pendiri Tobacco Free Portfolios Dr King telah membantu mengarahkan 6 miliar dollar AS investasi dari perusahaan tembakau ke industri lain secara global lima tahun terakhir.
Diperkirakan 41 orang Australia meninggal dunia setiap hari karena rokok. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bumi sedang menuju pada 1 miliar kematian karena rokok pada abad ini.
Dr King percaya dengan menggandeng sektor keuangan bisa mengubah kecenderungan itu setidaknya sedikit saja, dan dia merasa berkewajiban untuk bertindak.
“Kebanyakan pasien saya kalau tidak sudah tiada atau sedang sangat sakit, tapi saya sudah punya kisah mereka,” kata dia.
“Saya perlu memastikan kisah-kisah itu diceritakan dan menggunakannya untuk melakukan perubahan.”
Tiga pertanyaan
Bicara tentang menyelamatkan hidup, Dr King mengakui perjalanannya sangat tidak terduga dan dia telah banyak belajar ketika dikecewakan industri keuangan.
“Saya sangat hijau ketika masuk ke sini,” kata dia.
“Saya tidak mengerti bahasanya, lingkungan regulasi, aturan maupun sistemnya.
Salah satu hambatan yang dia hadapi justru memantapkan posisinya.
Dia sering ditanya: “Jika kita mengecualikan perusahaan rokok, apakah kamu akan kembali pekan depan dan membuat kami mengecualikan 10 industri lainnya? Bagaimana pembenarannya kamu hanya mengecualikan tembakau?”
Sebagai respons, Dr King mengembangkan kerangka kerja yang menganjurkan investor mengajukan tiga pertanyaan tentang perusahaan yang akan mereka tanamkan modal:
- Bisakah produk yang dibuat perusahaan itu digunakan secara aman?
- Apakah masalah yang disebabkan perusahaan itu sangat penting dalam skala global dan menjadi tema perjanjian PBB?
- Apakah ada strategi efektif lainnya untuk menghadapi masalah ini? Misalnya, bisakah kamu menggandeng perusahaan untuk memengaruhi mereka bersikap lebih baik?
Masalahnya adalah, sulit untuk mengetahu apakah uangmu diinvestasikan di perusahaan rokok atau tidak.
Kampanye
Untung mengatasi masalah tadi, Tobacco Free Portfolios meluncurkan kampanye pendanaan oleh khalayak (crowdfunding), mengumpulkan donasi untuk membantu program “Verified Tobacco-Free”.
Konsepnya agak mirip program “Heart Foundation tick”.
Dana pensiun bebas tembakau yang setuju untuk diaudit (untuk memastikan mereka benar bebas tembakau) boleh membeli dan mengadopsi logo Verified Tobacco-Free.
Mereka boleh menaruh logo itu pada website mereka dan surat kepada anggota untuk mendeklarasikan status mereka yang sudah bebas tembakau.
Tobacco Free Portfolios berharap dengan peningkatan kesadaran tentang isu ini akan mendorong dana pensiun lain untuk mengikuti.
“Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran bahwa ini tidak hanya di dana pensiun tapi juga pengelola investasi, asuransi, perbankan, reasuransi, dan manajer kuangan,” kata Dr King.
Tobacco Free Portfolios menggandeng lebih dari 100 lembaga secara global dan tujua mereka untuk membuat Australia negara pertama di dunia dengan sistem dana pensiun bebas tembakau.
Diterjemahkan pada Kamis 22 Juni 2017 oleh Alfred Ginting dari artikel ABC News.