Dokter Australia Coba Tingkatkan Masa Hidup Jantung yang Akan Dicangkokkan
Sebuah tim peneliti medis asal Australia sedang melakukan uji coba dalam usaha meningkatkan jumlah jantung yang akan tersedia untuk dicangkokkan.
Saat ini, sebuah jantung yang akan dicangkokkan memiliki 'masa hidup' sekitar empat jam, sebelum jantung itu kondisinya menurun.
Sekarang para dokter di Melbourne, Sydney dan Brisbane sedang mengujicobakan sebuah teknologi dari Swedia yang bisa memasok oksigen ketika jantung itu dipindahkan dalam kotak es.
Dokter di Australia sedang mengujicobakan teknologi baru dari Swedia yang bisa memasok oksigen ke jantung yang sedang dipindahkan. (ABC News)
Professor David McGiffin dari Rumah Sakit Alfred di Melbourne mengatakan mesin ini diharapkan bisa membuat 'masa hidup' jantung itu naik dua kali lipat.
"BIla kita bisa menaikkannya menjadi delapan jam, ini berarti jantung itu bisa dipindahkan ke Australia dan Selandia Baru, tanpa ada kekhawatiran jantung itu nantinya tidak bisa berfungsi maksimal." kata McGiffin.
Di tahun 2015, ada 381 jantung yang tersedia untuk pencangkokkan di Australia namun hanya 81 yang berhasil digunakan dalam operasi.
Professor McGiffin mengatakan banyak hal yang bisa terjadi ketika jantung itu dalam proses transportasi.
"Banyak jantug yang tidak digunakan karena alasan logistik, yaitu jantung itu tidak bisa tiba di sebuah tempat karena melewati batas empat jam." katanya.
Uji coba yang akan dilakukan dalam 12 bulan mendatang akan mengunakan jantung domba.
Seorang wanita asal Brisbane Kate Phillips menjalani operasi pencangkokkan jantung dan paru-paru dua setengah tahun lalu.
Dia mengatakan banyak hal yang bisa terjadi dalam proses tranportasi jantung tersebut.
"Banyak orang yang sudah berada di pintu kamar operasi, namun kemudian mendapat keterangan 'sorry, sesuatu sudah terjadi sehingga pencangkokkan tidak bisa dilakukan." kata Philips.
Phillips mengatakan dia adalah salah seorang yang beruntung karena jantungnya tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik.
Para dokter di Australia yang terlibat dalam uji coba mengatakan masih diperlukan waktu untuk mengetahui apakah mesin ini nantinya bisa digunakan di Australia.