Diusulkan Pajak Untuk Airbnb di Australia
Airbnb telah menyebabkan banyaknya turis mengunjungi satu daerah, namun beberapa kota praja di Australia sedang mempertimbangkan penerapan pajak, karena Airbnb telah menyebabkan sebagian warga lokal sulit mendapatkan rumah kontrakan yang terjangkau.
Airbnb adalah app yang menjadi tempat untuk mengiklankan rumah atau kamar yang bisa digunakan oleh turis, yang lebih sederhana dari hotel.
Di Australia, dua kota praja yaitu Hobart City Council di Tasmania, dan Byron Shire di New South Wales telah mengungkapkan keprihatinan mengenai dampak adanya Airbnb di wilayah mereka.
Kedua wilayah ini adalah daerah yang ramai dikunjungi turis namun mereka menghadapi desakan dari warga setempat yang kesulitan untuk mendapatkan kontrakan jangka panjang.
Keprihatinan mereka mirip dengan kejadian di tempat lain, dimana di beberapa kota sudah memperketat peraturan mengenai Airbnb untuk melindungi warga setempat.
Cocker mengatakan Hobart harus mempertimbangkan untu mengikuti jejak kota seperti Barcelona di Spanyol dan San Francisco (Amerika Serikat) yang sudah mengambil langkah mengurangi jumlah kedatangan turis,
“Sudah pernah terjadi kerusuhan di Barcelona, ada debat besar di New York dan San Francisco, ada kota lain yang mencari jalan untuk menerapkan sistem perpajakan guna melindungi warga lokal.” katanya lagi.
“Yang pertama adalah pendaftaran, pendaftaran properti yang dilakukan terbuka. Harus ada hukuman bagi yang beroperasi namun tidak terdaftar.”
“Dan saya kira kita perlu memahami dampak dari apa yang dilakukan app seperti Airbnb dan melihat sistem perpajakan guna mengurangi kemungkinan semua fasilitas disewakan.”
Dia mengatakan pajak ini mungkin bisa digunakan nantinya untuk membangun perumahan untuk umum.
Dari situs independen seperti Inside Airbnb menunjukan bahwa di Hobart ini sudah ada 774 properti yang merupakan Airbnb, baik dari 416, sekitar 10 bulan lalu.
Dari semua itu, 561 diantaranya menawarkan seluruh rumah sebagai Airbnb.
Cocker mengatakan bahwa dia khawatir bahwa sekarang pemilik rumah tidak mau lagi menyewakan properti mereka untuk penyewa jangka panjang.
Byron Bay mendukung pajak ‘ranjang ‘
Byron Bay sebuah kawasan yang terkenal dengan pantai dan kehidupan seninya memiliki sekitar 10 ribu penduduk, namun setiap tahunnya sekitar 2 juta orang mengunjungi kawasan yang terletak sekitar 777 km dari Sydney tersebut.
Kota ini menghadapi masalah dengan semakin banyaknya pemilik rumah kemudian menyewakan properti mereka di situs seperti Airbnb.
Dalam setahun terakhir, yang terdaftar di Airbnb meningkat dari 1,488 menjadi 1,794, menurut situs independen Inside Airbnb.
Salah seorang pejabat kota praja Byron Shie, Paul Spooner, dia menghendaki kota prajanya menerapkan pajak ranjang bagi pengunjungi, dan juga pendaftaran bagi properti yang disewakan untuk liburan.
“Kami sekarang ini hanya bisa menduga-duga siapa saja yang melakukannya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.” katanya.
“Setelah proses pendaftaran ada, kami bisa mulai mengatur mereka dengan lebih efektif.”
Dia memberi contoh perlunya pajak ranjang misalnya $5 dolar per malam, dan uangnya masuk ke kantong kota praja, untuk membangun infrastruktur atau proyek perumahan.
“Pemahaman saya adalah bahwa di negeri lain ini sudah dilakukan. Di tempat seperti Baercelona, yang sudah terkenal dengan dampak turisme, dan Airbnb terhadap kepemilikan rumah, pemerintah setempat sudah mengambil langkah untuk menerapkan pajak, dan juga menerapkan pembatasan kapan sebuah properti bisa disewakan. Jadi kita harus mempertimbangkan hal tersebut.”
Airbnb mengatakan mendukung pengenaan pajak
Brent Thomas dari Airbnb Australia dalam reaksinya kepada ABC mengatakan perusahaannya sudah memberikan manfaat besar bagi sektor pariwisata Australia.
“Mengenai masalah pajak turis atau pajak ranjang, atau pajak akomodasi, ya kami mendukung hal tersebut.” katanya
“Kami sudah bekerja sama dengan pemerintah di seluruh dunia mendukung pajak seperti ini, sepanjang ada ketentuan yang sama dengan operator lain dalam pasar akomodasi jangka pendek ini.”
“Sampai sekarang memang belum ada di Australia, tetapi kami akan mendukung hal tersebut.”
Dia mengatakan Airbnb mendukung kota yang berbeda yang muncul dengan pendekatan peraturan yang berbeda.
“Kami sudah melihat ini di berbagai bagian dunia, ada berbagai jenjang peraturan yang tersedia bagi pemerintah untuk menangani masalah ini. Kami mendukung pendekatan yang berbeda bagi kota dan negara yang berbeda, karena setiap kota memang berbeda.” kata Thomas.
“Namun yang paling mendasar adalah bahwa peraturan harus mendukung warga yang mau menyediakan rumah mereka, atau bagian dari rumah mereka untuk mendapatkan penghasilan, asal semua itu dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab.”
Diterjemahkan pukul 14:45 AEST 19/6/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini