Diduga Bawa 1,9 Kilogram Obat-obatan, Nenek Asal Australia Ditahan di Jepang
Seorang nenek asal Australia Barat, yang juga tetua warga Pribumi Australia, telah dituduh membawa masuk hampir dua kilogram obat-obatan ilegal ke Jepang, menurut keterangan jaksa penuntut di Jepang.
Donna Nelson sudah ditahan di Jepang, sejak ia tiba di negara tersebut pada 4 Januari lalu.
Pihak keluarga Donna mengatakan ia dibujuk untuk pergi ke Jepang oleh penipu.
Mereka juga tak percaya jika Dona terlibat dalam perdagangan narkoba.
Surat dakwaan yang diajukan ke pengadilan distrik prefektur Chiba menyatakan Donna membawa koper berisi sekitar 1,9 kilogram obat-obatan stimulan ke dalam pesawat di Bandara Internasional Laos pada 3 Januari.
Ia kemudian transit di Vietnam dan membawa kopernya ke pesawat lain menuju Jepang.
Donna diduga tertangkap oleh petugas bea cukai di Bandara Narita, yang berada di luar Tokyo.
Pihak berwenang tidak menyebutkan jenis obat-obatan yang mereka temukan.
Donna didakwa dengan pelanggaran Undang-Undang Pengendalian Stimulan dan Hukum Kepabeanan di Jepang.
Keluarga mengatakan Donna Nelson adalah korban penipuan
Pekan lalu, keluarga Donna mengatakan kepada ABC jika mereka tidak melakukan kontak langsung dengan Donna hingga sehari sebelum penangkapannya, saat ia masih berada di Laos.
Mereka mengatakan mantan kandidat politisi dari Partai Hijau itu ditawari perjalanan ke Jepang oleh seorang pria yang ia kenal dari aplikasi kencan online.
Semua biaya perjalanan ditanggung oleh pria tersebut.
Menurut mereka, Donna sudah berkomunikasi secara online dengan pria tersebut selama berbulan-bulan.
Pihak keluarga menambahkan mereka telah diberitahu oleh pengacaranya jika Donna ke Jepang untuk bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai rekan bisnis dari pria tersebut, yang juga memintanya untuk membawa koper ke Jepang.
Mereka mengatakan ini menjadi perjalanan pertama Donna ke Asia sehingga mungkin kesulitan berada di negara yang tidak berbahasa Inggris.
Donna adalah ketua layanan kesehatan Derbarl Yerrigan Aboriginal Health service.
Ia juga menjalankan badan amal yang disponsori oleh pemerintah dengan jumlah hingga AU$1,65 juta dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah ditahan di Jepang, Donna diberhentikan dari posisi ketua lembaga pelayanan kesehatan tersebut.
Organisasi tersebut mengatakan mereka mencopot Donna dari jabatannya, karena organisasi tidak bisa menjalankan fungsi administrasi tanpa ketua.
Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris