ABC

Bunuh Mantan Pacar, Pemain Rugby Dihukum 29 Tahun

Hakim Sydney akhirnya mendakwa Paul Mulvihill, pemain Rugby terkenal era ‘80an, dengan hukuman penjara 29 tahun karena terbukti membunuh mantan selingkuhannya, Rachelle Yeo, dua tahun lalu.

Demi mendengar putusan hakim tersebut, Paul, 46 tahun, tertunduk lesu di kursi persidangan.

Bulan lalu, juri persidangan menyatakan Paul telah bersalah karena menikam Rachelle di bagian leher dan dada pada 16 Juli 2012, setelah Rachelle memutuskan hubungan gelap mereka. Rachelle dibunuh di apartemennya di wilayah Northern Beaches, kota Sydney.

Pada saat kejadian, beberapa tetangga Rachelle mendengar teriakan minta tolong dari perempuan berusia 31 tahun ini. Namun sayangnya, saat itu Paul berhasil lolos melalui balkon apartemen, dan membuang barang bukti pisau, jaket, kaos kaki, dan sepatunya.

Kamera CCTV sempat menangkap kejadian saat Paul kembali ke hotel, yang biasa ia tinggali saat bekerja, dengan bertelanjang kaki dan berusaha masuk melalui tangga darurat.

Karena pintu tangga darurat tertutup, Paul terpaksa masuk lewat pintu utama.

Pada pagi hari setelah pembunuhan, Paul pergi ke bandara Sydney, bukan untuk menjalani penerbangan yang telah dijadwalkan, melainkan untuk mengambil mobil dan mengemudi hingga Newcastle lalu terbang ke Brisbane, tempat dimana ia tertangkap polisi.

Paul mengutarakan, beberapa jam sebelum kematian Rachelle, ia baru saja menemukan alamat baru perempuan berambut pendek itu di amplop, yang terletak di kursi penumpang mobilnya yang terparkir di halaman kantor.

Lebih lanjut Paul mengatakan, ia datang ke apartemen Rachelle karena ia ingin penjelasan, dan menurutnya Rachelle malah mengancamnya dengan pisau dapur dan menikam dirinya sendiri saat perkelahian terjadi.

Dewan Juri persidangan tak mempercayai kesaksian Paul, dan lantas memutuskan ia bersalah tak lebih dari dua jam persidangan digelar.

Maret lalu, saat tuntutan terhadap Paul dibacakan, ayah Rachelle yang bernama Roger, berkata bahwa keadilan sudah ditegakkan.

“Tak ada pemenang dalam kasus seperti ini. Sayangnya, kasus seperti ini menjamur,” ucapnya merujuk kasus kekerasan domestik.

Ia menambahkan, “Lebih dari 70 perempuan terbunuh tiap tahunnya oleh pasangan atau mantan pasangan mereka, dan anak perempuan kita adalah salah satu di antaranya.”

Paul membunuh karena kesal diputus Rachelle

Paul, mantan pemain Rugby di liga nasional Australia, bertemu Rachelle Yeo di tempat kerja mereka pada tahun 2008 ketika Rachelle pindah ke Brisbane untuk mengambil cuti persalinan di sebuah perusahaan farmasi.

Saat itu, Paul masih menikah dan Rachelle memiliki tunangan.

Di persidangan, Paul menyampaikan kepada majelis hakim bahwa mereka tinggal bersama di hotel Marriott Sydney saat bekerja tahun 2010.

“Ia datang ke kamar hotel saya, dan pergi esok paginya,” ujar Paul merinci masa kerjanya di tahun itu.

Pada Januari 2012, isteri Paul melabraknya atas perselingkuhan dengan Rachelle setelah menemukan sms perempuan malang itu di telepon seluler Paul.

Namun Paul dan Rachelle tetap melanjutkan hubungan sampai bulan Maret tahun itu, ketika Rachelle akhirnya memutuskan untuk pindah ke Sydney demi karirnya, dan memutuskan hubungannya dengan Paul.

Paul tak terima dengan keadaan itu. Ia mengatakan kepada sidang bahwa ia sangat depresi saat Rachelle memutuskan hubungan.

Anehnya, mantan atlet ini mengaku mencintai Rachelle dan isterinya, dan ia pun terpaksa hidup terpisah dari 3 anaknya.

Jaksa Penuntut Umum menjelaskan, karena diputus selingkuhannya itu dan pernikahan yang bubar, Paul akhirnya membunuh Rachelle.

Paul baru bisa mengajukan pembebasan bersyarat pada Februari 2035.