ABC

Berkebun Organik di Pinggir Jalan, Komunitas Ini Ditodong Asuransi

Para warga di daerah Sunshine Coast, Queensland,  mengatakan, masa depan proyek komunitas mereka, yakni menggunakan jalan setapak untuk berkebun buah dan sayur organik, mendapat ancaman dari dewan kota setempat. Padahal proyek ini adalah yang pertama di Australia untuk pemanfaatan jalan setapak.

Sejak proyek ‘Urban Food Street’ dimulai pada tahun 2009, berbagai buah dan sayur segar telah ditanam di jalan-jalan setapak yang terletak di 11 jalan di wilayah Buderim.

Warga setempat yang bernama Caroline Kemp dan Duncan McNaught memulai inisiatif ini.

Caroline mengatakan, pekan ini, warga di lingkungannya terkejut ketika mereka menerima surat “protes” dari Dewan Kota Sunshine Coast.

Kebun Banana Boulevard
Tahun lalu, jalan ‘Banana Boulevard’ memproduksi 900 kg buah bagi warga lokal.

ABC; Harriet Tatham

Ia mengungkapkan, surat itu menyarankan warga akan perlunya sebuah izin dan asuransi kerugian publik senilai 20 juta dolar (atau setara Rp 200 miliar).

“Surat itu didistribusikan tanpa konsultasi terlebih dahulu dari dewan,” sebut Caroline.

Ia mengatakan, surat itu mengejutkan karena anggota dewan telah memeriksa dan mendokumentasikan wilayah proyek “berulang kali”, sejak proyek dimulai.

"Kami tak yakin apa yang memicu serangan terhadap lingkungan kami pada saat ini, dan warga merasa sedikit bingung mengapa dewan tak mau mendekati mereka," tutur Caroline.

“Surat itu menegaskan bahwa jika seseorang terluka di pinggir jalan dan orang itu menggugat dewan, maka dewan akan menuntut pemilik rumah,” tambahnya.

Caroline mengatakan, warga sangat antusias untuk berdiskusi dengan dewan untuk memperbaiki masalah ini.

Kebun Kubis
Tanaman kubis berjejeran di jalanan Bunderim pada bulan September 2015.

Supplied: Caroline Kemp

Komunitas yang aman diperlukan

Anggota dewan bernama Ted Hungerford mengatakan, proyek komunitas ini adalah inisiatif besar, tetapi keamanan publik harus didahulukan.

“Beberapa dari mereka bertanam melebihi batas jalan dan menimbulkan rintangan serta bahaya bagi orang-orang menggunakannya,” utara Ted.

“Dalam beberapa kasus, orang bahkan tak bisa berjalan kaki di sepanjang pinggiran jalan dan mereka terpaksa berjalan di jalanan. Mobil dan orang tak bisa disatukan,” sambungnya.

Ted mengatakan, sebagai bagian dari sistem perizinan gratis, staf dewan kota akan berdiskusi dengan penduduk tentang lokasi kebun organik untuk memastikan pejalan kaki bisa berjalan di pinggir jalan.

Ia menyebut, dewan kota ingin bekerja sama dengan warga dan memungkinkan mereka untuk melanjutkan proyek tersebut dengan aman bagi seluruh masyarakat.

Ted mengatakan, beberapa warga mungkin sudah memiliki asuransi kerugian publik di polis asuransi rumah mereka.

Skip Facebook

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

FACEBOOK: Kebun Jalanan

Lebih dari ongkos finansial

Caroline mengatakan, esensi dari proyek ‘Urban Food Street’ adalah inklusivitas untuk semua warga, dan persyaratan asuransi kerugian publik akan mengancam konsep itu karena alasan biaya.

Ia berujar, keluarga dari seorang perempuan berusia 90 tahun di ujung jalan Banana Street -yang memiliki dua pohon alpukat di kebun pinggir jalannya –menuturkan, partisipasinya dalam proyek ‘Urban Food Street’ telah menumbuhkan rasa kebersamaan dan konektivitas, ia tak lagi berpikir untuk tinggal di panti jompo.

“Ia berinteraksi dengan warga … duduk di terasnya pada pagi hari, ia akan berbicara dengan orang yang lewat,” kata Caroline.

“Pada usia 90 tahun, ia tak mungkin mengajukan izin, ia tak mau mengambil asuransi kerugian publik, sehingga -kecuali warga lokal mau membiayainya -ia tak lama lagi merasa tersisih,” imbuhnya.

Diterbitkan Pukul 10:00 AEST 7 Desember 2016 oleh Nurina Savitri. Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.