Berkebun Bunga-bunga yang Bisa Dimakan di Australia
Kebun kecil di pulau Lamb Island di lepas pantai Brisbane telah membuat aneka hidangan di berbagai restoran Australia menjadi lebih berwarna. Di lahan seluas tiga acre seorang petani setempat Simone Jelley mengembangkan kebun bunga-bunga dan daun yang bisa dimakan.
Jelley memulai usahanya Pretty Produce di tahun 2012 setelah menemukan bahwa banyak bunga dan rumputan di sekitar rumahnya ternyata bisa dimakan.
“Awalnya kami mulai untuk kebun dapur yang kemudian berkembang setelah saya temukan ternyata bisa dimakan,” katanya.
Dia pun melakukan berbagai riset bersama akademisi dari University of Queensland. Setelah itu Jelley mengembangkan usaha perkebunan biodinamis untuk menentukan bentuk tanaman yang diperlukan oleh restoran.
Kebunnya kini memiliki aneka bunga termasuk marigold, zinnia, pansy, fennel dan tanaman dill.
"Cukup menyenangkan bisa memiliki kebun di tengah-tengah taman laut dengan dugong, lumba-lumba dan penyu di sekitar situ," katanya.
Bagaimana rasanya?
Kebun ini telah menerima penghargaan Delicious Produce Award di negara bagian Queensland untuk kategori “dari alam” belum lama ini.
Menurut Jelley, bunga-bunganya terhidang di berbagai tempat mulai dari Brisbane hingga ke Melbourne.
“Hasil produksinya dipersiapkan khusus untuk pasar kafe dan restoran,” jelasnya.
“Kami juga tunjukkan bunga-bunga yang bisa dimakan ini bisa diapakan saja, seperti dipadukan dengan biskuit dan rice paper rolls,” katanya.
"Saat memakannya, anak-anak sering menyebut bunga-bunga ini rasanya seperti selada yang aneh," kata Jelley.
Dia mengatakan fokus utama kebunnya adalah pendidikan dan ketahanan pangan.
“Kami sangat ingin mengembangkannya di perkotaan begitu pula di kebun komunitas,” katanya.
“Kami terus membahasa tentang ketahanan pangan dan apa yang bisa dimakan,” ujar dia.
Untuk menyebarkan pesan ini, kebun tersebut menampung para voluntir dari seluruh dunia untuk membantu panen dan merawat kebun.
"Masyarakat sangat mendukung dan begitu banyak voluntir yang datang dan menyumbangkan waktunya," katanya.
Jelley berharap lahan di dekat situ yang baru dibeli oleh investor dan developer tidak akan berdampak pada kebunnya.
“Saya seorang yang percaya dengan keanekaragaman hayati dan saya terapkan dalam usaha perkebunan kami … Saya harap kami bisa tetap bercocok tanam,” katanya.
Diterbitkan Pukul 14:00 AEST 2 November 2016 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.