Belajar Perikanan Berkelanjutan di Port Lincoln
Sebanyak 25 orang dari Departemen Kelautan dan Perikanan RI mengunjungi Port Lincoln, Australia Selatan, guna melihat usaha perikanan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Program yang didukung oleh Pemerintah Australia melalui Australia Award ini diharapkan bisa mendorong keberlanjutan usaha periknanan Indonesia.
Dr Paul McShane dari Monash University yang memimpin program ini dalam wawancara dengan ABC Rural menjelaskan rombongan ini terdiri atas pejabat level menengah dan senior di kementerian tersebut.
Dr McShane mengatakan, rombongan ini ingin belajar dari Australia karena dalam industri perikanan negara ini dikenal dengan “kualitas tinggi dengan volume rendah” sedangkan perikanan Indonesia “volume tinggi dengan kualitas rendah”.
Dijelaskan, sebelum ke Australia Selatan, para peserta ini telah mengunjungi Monash University di Melbourne untuk mempelajari berbagai hal terkait perikanan. Selanjutnya, rombongan juga mengunjungi Canberra bertemu dengan instansi terkait.
Dia menjelaskan, saat ini sumber protein terpenting bagi masyarakat Indonesia (hasil perikanan) sedang mengalami ancaman.
“Ada ancaman terhadap kelangsungan produksi hasil laut. Praktek penangkapan yang destruktif serta illegal fishing mengancam bukan hanya keamanan pangan namun kesejahteraan warga Indonesia,” katanya.
Karena itu, kata Dr MsShane, sangat penting mengubah Indonesia dengan bantuan Australia agar bisa menghasilkan usaha perikanan yang berkelajutan.
Rombongan itu telah bertemu dengan sejumlah perwakilan industri terkait termasuk Spencer Gulf Prawns dan Southern Bluefin Tuna Association.
Dr McShane mengatakan rombongan Indonesia ini bisa belajar banyak dari Port Lincoln.
“Saya kira apa yang diterapkan Port Lincoln dengan baik adalah mengintegrasikan akuakultur, penangkapan ikan dan pariwisata,” katanya.
“Indonesia memiliki lebih dari 16 ribu pulau dengan sumberdaya pesisir yang melimpah dan jumlah penduduk lebih dari 220 juta.”
“Dengan menghubungkan sumberdaya satu sama lain, memanfaatkan sumberdaya secara berkelanjutan, maka hal itu merupakan jalan menuju kesejahteraan,” ujar Dr McShane.
Diterbitkan Pukul 13:30 AEST 29 Juli 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.