Anjing Paling Terkenal di Australia Meninggal di Usia 15

Oddball, seekor anjing penjaga yang paling terkenal di Australia, meninggal di usia 15 tahun di Kota Warnambool, Victoria. Kematiannya disebutkan karena faktor usia.

Peran Oddball sebagai sebagai pelindung penguin di pulau Middle Island, mendapat pujian internasional dan menginspirasi film berjudul Oddball yang dibintangi Shane Jacobson.

Pemilik anjing ini, Allan ‘Swampy’ Marsh, mengatakan peran Oddball dalam melindungi penguin “agak singkat”.

Bahkan, Oddball hanya menghabiskan tiga minggu di pulau itu sebelum menyerah dan berenang kembali ke daratan.

Marsh mengatakan “tangan kanannya” itu meninggal dengan damai di Warrnambool karena usia tua.

“Dia berusia 105 untuk ukuran anjing, jadi sebenarnya cukup bagus,” katanya sembari tertawa.

“Dia mewariskan sesuatu yang besar, dia akan selalu dikenang sebagai salah satu anjing paling sopan di sekitar sini.”

Melahirkan Ide

Ketika Middle Island Maremma Project dimulai tahun 2006, Kota Warrnambool sedang mengalami anjloknya jumlah koloni penguin kecil akibat serangan rubah.

Anjing-anjing penjaga dilatih dan ditempatkan di pulau itu untuk melindungi penguin dari predator seperti rubah terutama selama musim berkembang biak.

Meskipun tidak pernah diperkirakan Oddball akan meninggalkan pulau itu, namun Marsh mengatakan telah melahirkan ide perlunya anjing pelindung penguin. Dan program itu berjalan.

“Kami melatih sejumlah anjing lain yang agak kurang emosional, dan selebihnya sudah jadi sejarah,” katanya.

“Kami tidak mendapati adanya rubah di pulau itu,” tambahnya.

Dukacita Warga

Kematian Oddball menimbulkan dukacita warga masyarakat pesisir. Bahkan pemerintah setempat membahas kemungkinan membuat patung untuk mengenang Oddball menghadap pulau Middle Island.

“Menyedihkan, namun sangat penting juga,” kata Walikota Warrnambool Kylie Gaston.

“Bagus kalau ada patung peringatan mengenang dia, yang juga jadi tujuan bagi wisatawan, seperti Red Dog,” tambahnya.

Diterbitkan Pukul 15:00 AEST 15 Februari 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.