Alasan Sejumlah Warga Australia Pindah Kerja ke Tempat Penangkaran Buaya
Pernah bekerja selama 10 tahun sebagai 'lifeguard' atau penjaga pantai, Sam Stredwick mengubah karirnya untuk bekerja di kebun binatang, tepatnya sebagai pawang buaya.
"Saya merasa seringkali buaya ini salah dinilai, enggak ada cukup pengetahuan soal buaya," ujar Sam.
"Mereka luar biasa, unik, dan juga hewan yang indah."
"Saya mau bekerja di kebun binatang dan belajar sebanyak mungkin, sambil mendidik orang juga."
Sam pergi ke Queensland tengah khusus untuk mendapatkan pengalaman berhubungan langsung dengan reptil, menyelesaikan kursus pelatihan penanganan buaya di bawah bimbingan John Lever, pakar buaya terkenal di dunia yang memiliki Peternakan Buaya Koorana, dekat kawasan Rockhampton.
Di tahun 70-an, John merancang kursus untuk melatih orang-orang budidaya buaya di Papua Nugini, tapi ia tidak melihat ada pelatihan yang sama di Australia.
"Kami menyebutnya kursus pelatihan penanganan buaya, tetapi sebenarnya mencakup segalanya…. semua yang dibutuhkan dalam industri [buaya]."
'Proses sederhana' menangani buaya
Peserta memulai pelatihan di tempat penetasan telur, dengan bayi-bayi buaya, sebelum lanjut ke buaya ukuran besar.
"Mereka menangani beberapa buaya yang lebih besar … bukan diambil dengan tangan, tapi harus menggunakan tali dan tiang," kata John.
"Seluruh proses penanganan buaya adalah proses yang sederhana, dan begitu kita mempelajarinya, bisa menangani buaya sepanjang 2 meter hingga 6 meter."
Tommy Hayes, memulai karirnya di bidang konservasi buaya setelah dua puluh tahun menjadi seniman 'tattoo' di Cairns.
Tommy mengaku ia pernah melalui masa-masa sulit dalam hidupnya, tetapi menonton buaya di tepi sungai memberinya harapan.
"Saya berada pinggir sungai setiap hari … kemudian saya perhatikan buaya yang memperhatikan saya," katanya.
Ia mengaku jika melihat buaya itu menyelamatkan dirinya dan membuatnya ingin bekerja di bidang konservasi buaya.
Kini Tommy bekerja dengan kelompok Community Representation of Crocodiles, sebuah organisasi baru yang mengadvokasi konservasi buaya dan perilaku ramah buaya.
"Ini masalah besar di Queensland. Orang-orang tidak mengerti soal buaya," katanya.
Perilaku ramah buaya termasuk melaporkan jika mereka melihat buaya, berada 5 meter dari tepi air tempat buaya berada, tidak memberi makan buaya dan ekstra hati-hati di malam hari, senja dan subuh saat mereka memberi makan.
Banyak jalur untuk bekerja dengan satwa liar
John mengatakan mayoritas peserta dalam kursus ingin beralih ke konservasi dan pemeliharaan kebun binatang, sementara beberapa yang sudah bekerja ingin meningkatkan keterampilan mereka.
Casey Hill bekerja di perawatan intensif rehabilitasi dengan Hunter Wildlife Rescue di New South Wales, yang juga belajar dengan Kebun Binatang Taronga di Sydney.
Cassey mengatakan ia sangat tertarik dengan reptil dan telah menggunakan kursus buaya untuk menambah pengetahuannya.
"Hal paling keren yang saya pelajari adalah tentang pengelolaan buaya, peternakan dan menjaga kesehatannya," katanya.
"Bagaimana menjaga diri tetap aman, [Saya] sudah bekerja dengan predator dan hewan berbahaya."
John memutuskan untuk tidak mendaftarkan secara resmi kursus penanganan buaya yang dilakukannya, karenanya peserta hanya menerima sertifikat kompetensi, bukan akreditasi.
Seorang juru bicara asosiasi kebun binatang dan akuarium Australasia mengatakan tidak ada hanya satu pendekatan untuk memasuki industri ini.
Ia mengatakan sebagai perawat hewan memerlukan gelar atau sertifikat yang relevan, tetapi untuk peran lainnya, lembaga yang berbeda memerlukan kualifikasi yang berbeda.
"Tempat terbaik untuk memulai biasanya dengan mengidentifikasi organisasi yang sesuai dengan yang Anda butuhkan dan mencari posisi relawan atau mendiskusikan persyaratan kualifikasi dan pengalaman mereka," katanya.
Dirangkum dan diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan ABC News