Akademisi Australia bantu warga desa Jepang lawan tsunami
Seorang akademisi dari Melbourne, Victoria, bekerjasama dengan penduduk desa di Jepang membantu upaya perlindungan dari bencana tsunami.
Direktur arsitektur lansekap Universitas RMIT Melbourne, Dr Marieluise Jonas, beberapa kali mengunjungi desa Shibitachi yang pernah dihantam bencana tsunami dan mengakibatkan 16 orang tewas di sana.
Semua bangunan di dataran rendah, pelabuhan dan jalan utama hancur oleh gempa dan menyebabkan daratan digenangi air setinggi 75 sentimeter.
Dr Jonas ingin membantu penduduk desa mengajukan alternatif terhadap rencana pemerintah untuk membangun dinding penahan berukuran 10 meter, lebar 30 meter dan dengan panjang 200 meter panjang yang membentang sepanjang pelabuhan.
Dia mengungkapkan dua pertiga penduduk desa yang tinggal di sana belum menentukan terkait dinding pembatas laut atau tidak menginginkannya.
“Di prefektur Miyagi, pemerintah prefektur sekarang mengusulkan penguatan dan dukungan pada komunitas dengan membangun dinding laut yang mereka ajukan sepangang garis pantai,” katanya kepada program ABC The World Today.
“Tapi tsunami 2011 di Kamaishi, penahan gelombang terbesar di dunia dengan didinng beton setinggi 17 meter pada dasarnya juga hancur oleh tsunami,” tambah Jonas.
Menurutnya ada masalah besar terhadap rasa aman yang palsu dari infrastruktur semacam ini.
“Kami berharap memvisualisasikan dan menjelaskan kalau potensi infrastruktur besar seperti dinding laut tidak akan benar benar membantu mengatasi masalah kemunduran perekonomian atau kelompok lansia,” ujarnya.
“Kami memiliki kesempatan dengan berfikir tentang bagaimanakah mengembalikan kondisi masyarakat pedesaan dalam hal bencana alam, dengan pemahaman menggunakan kebudayaan yang ada seperti di Shibitachi," lanjut Jonas lagi.
Dr Jonas dijadwalkan kembali ke Shibitachi untuk lokakarya masyarakat sambil membawa para ahli Jepang dan internasional, termasuk desainer yang bekerja di Louisiana setelah Badai Katrina.
Proyek 'Membangun Kembali Shibitachi' didanai oleh Yayasan Australia – Jepang.