Ada 1185 Kematian di Jalanan Australia Selama 11 Bulan Terakhir
Para pakar keselamatan jalan telah menyatakan keprihatinan mereka tentang lonjakan jumlah korban tewas sepanjang tahun 2016 di jalanan Australia.
Bahkan sebelum musim perayaan dimulai, telah terjadi peningkatan kematian di jalanan sebesar 6,8% dibanding tahun lalu, dan selama bulan Desember ini ada peningkatan khusus di beberapa negara bagian.
CEO Asosiasi Otomotif Australia, Michael Bradley, mengatakan, pesan untuk mengemudi dengan aman tak diterima semua orang.
“Kami telah melihat penurunan kematian jalanan selama 40 tahun, pengenalan RBT, pengenalan kamera pemantau kecepatan kendaraan, pengenalan sabuk pengaman,” jelasnya.
“Ini adalah hal yang benar-benar mendorong penurunan jumlah warga Australia yang tewas di jalan,” imbuhnya.
"Tapi dalam 12-18 bulan terakhir, ada peningkatan yang signifikan secara statistik,” kata Michael.
“Kami tak bisa mengatakan apa yang mendorongnya, tapi itu adalah sesuatu yang mengkhawatirkan semua orang setelah performa beberapa dekade yang baik,” utaranya.
Antara bulan Januari dan November, ada 1.185 kematian di jalanan Australia -meningkat 75 jiwa, dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun lalu.
Menurut Raphael Grzebieta, seorang profesor keselamatan jalan di Universitas New South Wales, ada sejumlah alasan di baliknya.
“Ada lebih banyak orang berkendara di jalanan, lebih banyak orang yang terlibat dalam proses mengemudi, biaya bahan bakar tentu akan memiliki pengaruh,” sebutnya.
Ia menyambung, “Dan ada lebih banyak orang di luar sana yang bepergian – itulah salah satu faktor yang potensial.”
"Satu lagi, kita melihat sebuah revolusi dalam teknologi informasi, sehingga orang-orang terganggu dengan berbagai gadget mereka ketika berkendara," tutur Raphael.
Pemangkasan anggaran penelitian menyusahkan pengumpulan data
Tapi Profesor Raphael mengatakan, ada lebih banyak yang perlu mereka tahu dan bahwa jumlah uang yang masuk ke bidang penelitian telah berkurang.
“Kelompok yang menganalisa data, baik di perguruan tinggi maupun di dalam organisasi itu sendiri, mengalami pemotongan anggaran,” ungkapnya.
"Kami tak mendapat informasi yang cukup," tambah Prof Raphael.
Peningkatan kematian di jalanan telah menjadi perhatian khusus di negara-negara bagian seperti Victoria, di mana ada lonjakan 15% sejak tahun lalu -bahkan sebelum akhir pekan Natal.
Di New South Wales (NSW), lonjakannya 11%, setelah rekor terendah di tahun 2014.
Bernard Carlon, dari Pusat Keselamatan Jalan New South Wales, bertanggung jawab atas kampanye tahunan keselamatan jalan senilai lebih dari 20 juta dolar (atau setara Rp 200 miliar).
“Selama 30 tahun terakhir, kami sangat berhasil dalam terus menurunkan kematian jalanan di NSW dan di Australia,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, “Ada penyebab yang mendorong kenaikan (kematian jalan) itu yang bisa kami identifikasi, dan apa yang benar-benar kami coba lakukan sekarang adalah melakukan upaya untuk mendorong penurunannya.”
Informasi kunci:
• Victoria mengalami lonjakan kematian jalanan sebesar 15% sejak tahun lalu, bahkan sebelum akhir pekan Natal
• NSW mengalami kenaikan 11%, setelah rekor terendah di tahun 2014
• Target Strategi Keselamatan Jalan Nasional adalah pengurangan 30% kematian dan cedera serius di tahun 2020
Desakan untuk mencapai target pengurangan 30% di 2020
Upaya untuk meninjau strategi keamanan NSW tengan dilakukan, dengan media sosial menjadi bagian yang semakin penting dari upaya ini.
Bernard mengatakan, negara bagiannya tetap berkomitmen untuk mencapai target nasional yakni penurunan minimal 30% dalam kematian jalanan dan cedera serius di tahun 2020.
"Sampai tahun lalu, kami masih berada di bawah garis tren dalam memenuhi target pengurangan 30%," sebut Bernard.
“Apa yang kami lakukan sekarang adalah memprioritaskan ulang dan menangani masalah-masalah baru ini, karena kami benar-benar percaya bahwa kami memiliki kapasitas untuk mengubah tren yang ada saat ini dan menurunkan kematian ke jumlah yang ditargetkan,” jelas Bernard.
Target itu ditetapkan dalam Strategi Keselamatan Jalan Nasional, dan Profesor Raphael mengatakan, ada sejumlah cara untuk mencapainya.
Namun ia memeringatkan, kurangnya kemauan politik semakin menghalangi beberapa inisiatif.
“Kecepatan kamera adalah salah satunya, itu adalah wilayah yang secara politik begitu rumit. Kami melihat ada sedikit dorongan di beberapa negara bagian,” katanya.
“Misalnya di NSW, ada kamera pemantau kecepatan titik per titik yang digunakan untuk mengawasi kecepatan truk, tapi mereka tidak diaktifkan untuk mobil. Demikian pula, beberapa batas kecepatan yang telah berubah di bagian tertentu dari jalan,” jelas Prof Rapahel.
"Australia Barat misalnya memiliki batas kecepatan di jalan 110 km per jam, yang terus terang, seharusnya dikurangi menjadi 80 km per jam," pendapat Prof Raphael.
Ia mengatakan, tanpa perubahan tersebut, kecelakaan di jalan akan terus memengaruhi ribuan keluarga setiap tahunnya.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan dan diperbarui: 21:00 WIB 27/12/2016 oleh Nurina Savitri.