ABC

Beredar Daging Ayam Tercemar Antibiotik Keras

Sebuah penelitian terbaru menemukan bukti jejak antibiotik keras yang dilarang digunakan dalam daging ayam yang dijual di supermarket utama dan toko daging di Australia.

Ilmuwan dari Fakultas Biologi Universitas Nasional Australia mengambil 281 sampel daging ayam dari 3 toko serba ada utama dan toko daging di sekitar Canberra.

Seluruh sampel daging ayam itu diketahui tercemar bakteri E.coli umum dan hampir sepertiganya resistan terhadap beberapa macam antibiotik.

Sehingga jika seseorang yang mengkonsumsi daging ayam itu sakit, maka akan sulit disembuhkan.

Para peneliti utamanya sangat khawatir dengan temuan empat sampel yang resisten terhadap antibiotik fluoroquinolone yang sudah dilarang penggunaannya untuk hewan sumber pangan di Australia,

Antiobiotik kuat itu tidak pernah boleh digunakan di Australia yang dikenal sebagai negara dengan tingkat resistensi fluoroquinolone terrendah di dunia.

Peneliti Belinda Vangchhia dan Profesor David Gordon dari Universitas Nasional Australia (ANU)  mengatakan temuannya menunjukan kalau makanan yang dikonsumsi manusia merupakan sumber resistensi antibiotik yang signifikan.

"Bakteri E.coli dikenal sebagai penyebab utama infeksi umum dan juga infeksi darah lainnya seperti septicaemia," kata Vangchhia.

"Hanya dengan mengkonsumsi daging kita bisa terekspose dengan antibiotik itu juga,”katanya,

Para peneliti menduga kontaminasi itu terjadi dalam proses produksi.

"Akan sangat membantu jika pejabat terkait menelusuri kembali tahapan proses produksi daging ayam untuk melihat dimana kemungkinan pengenalan terhadap resistensi antibiotic itu terjadi,” katanya.

Peternakan tidak gunakan fluoroquinolone

Antibiotik umum digunakan secara luas di peternakan baik untuk pencegahan maupun untuk mengobati ternak yang sakit.  Antibiotik juga digunakan untuk mengobati kasus penyakit "sub-therapeutic" dimana para peternak menyuntikan antibiotik untuk membantu menggemukan hewan.

Teorinya adalah obat mempengaruhi mikroba dalam usus yang memungkinkan hewan untuk menyerap lebih banyak makanan dan menjadi lebih gemuk.

Namun akademisi dari Universitas Sydney, Dr Stephen Page, yang merupakan seorang dokter hewan dan farmakolog klinis yang menjadi konsultan industri ayam Australia, mengatakan sangat tidak mungkin ayam ternak Australia memakan fluoroquinolone yang penggunaannya dilarang di tingkat peternak.

Dr page meyakini kontaminasi resisten E.coli terjadi di tempat lain, dan mengatakan obat tertentu tidak dapat membantu menggemukkan produksi ternak dan harganya sangat  up mahal.

Di Australia, Fluoroquinolones hanya bisa dibeli dengan resep dokter hewan dalam bentuk tablet dan injeksi untuk kucing dan anjing. Antibiotik ini tidak tersedia dalam bentuk cair yang biasanya dimasukkan ke dalam pasokan air minum ayam."

Dr Page mengatakan fluroquinoline saat ini masih diimpor sehingga sangat mungkin dideteksi oleh Bea Cukai dan Penjaga Perbatasan Australia (ACBPS).
 
Tujuh produsen ayam di Australia mengawasi dengan ketat sekitar 800 peternakan ayam yang tersebar di Australia.
 
Kontrol ketat juga dilakukan dokter hewan itu berarti peternak tidak perlu beralih ke antibiotik kuat karena tersedia obat yang bisa mengobati ternak mereka.

"Kami memiliki manajemen kesehatan unggas yang baik di Australia sehingga tidak akan ada kebutuhan untuk menggunakan Fluoroquinolones," kata Dr PT.
 
"Tidak seorang pun dari pelaku industri ternak Australia yang terbersit hendak melakukan praktek ilegal menggunakan antibiotik itu, apalagi hanya terdorong untuk satu tujuan dan dapat merusak reputasi kelas dunia industri daging ayam Australia.”

"Tidak akan ada keuntungan finansial untuk menggunakan antibiotik tersebut, hanya kerugian saja,”

Kebanyakan bakteri berbahaya, termasuk E.coli yang resisten antibiotik, hancur ketika ayam dimasak dengan benar.  Namun selama proses penyiapan makanan, daging ayam kontak dengan manusia dan permukaan rumah tangga.  Ada juga beberapa bukti bahwa beberapa bakteri dan residu antibiotik dalam jumlah rendah tetap berada di dalam daging meski telah dimasak,