Permintaan Bibit Kentang Australia di Indonesia kian Tinggi
Kalangan petani dan industri kentang di sejumlah negara bagian Australia sangat antusias menyuplai bibit-bibit kentang terbaik bagi petani di Indonesia. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan bibit kentang di negara tetangga Australia tersebut.
Saat ini, hanya Negara Bagian Australia Barat yang memiliki skema kerja sama perdagangan dalam bidang penyediaan bibit kentang dengan Indonesia.
Namun, menyusul kunjungan misi dagang Menteri Pertanian Negara Bagian Victoria ke Indonesia belum lama ini, kalangan petani dan industri kentang di wilayah timur Australia juga menyatakan antusiasmenya.
Dalam industri kentang, bibit yang bersertifikat dimonitor dan diujicobakan secara ketat, pertama melalui uji laboratorium, lalu uji kondisi lapangan sebelum diseleksi di fasilitas pemeriksaan.
Bibit-bibit tersebut kemudian direproduksi massal secara komersial sebelum tiba di pasaran.
Sejalan dengan permintaan petani Indonesia, delegasi dagang Victoria tersebut berharap bisa menunjukkan bahwa bibit kentang mereka memenuhi kualifikasi yang diinginkan.
Direktur Eksekutif UniGrain, Mick Gleeson, secara aktif melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan di Indonesia. Namun ia mengatakan dukungan pemerintah Australia sendiri sangat krusial.
"Pihak Indonesia memerlukan jaminan kepastian dari pemerintah Australia," katanya.
Menurut Gleeson, kalangan importir memerlukan informasi di balik proses produksi bibit kentang ini.
Salah seorang petani kentang, Ben Dowling, dari Dowling Agritech di daerah Mount Gambier, akses ke pasar Indonesia akan membuka peluang besar perusahaannya.
"Ini hanya masalah protokol impor. Kalangan bisnis dan komunitas petani di Indonesia ingin hal ini segera terwujud," katanya.