ABC

Kerangkeng Balita di Belakang Mobil, Polisi Dikecam Warga

Komisioner Polisi di Kawasan Terotori Utara menggunakan media sosial untuk mendukung salah seorang petugasnya yang tengah menuai kecaman gara-gara insiden meletakan seorang balita di dalam keranjang dibelakang mobil patrol mereka di Alice Spring

Foto seorang balita berpopok yang dikurung di dalam kerangkeng di belakang sebuah van polisi itu diterbitkan oleh koran News Limited, Minggu (15/6).
 
Komisaris John McRoberts menulis di halaman Facebook institusinya kalau dirinya ‘tegas’  mendukung keputusan petugas yang menanggapi insiden yang melibatkan anak dan ibu muda pada Kamis sore.
 
Ia mengatakan ketika tiba di lokasi kejadian yang dilaporkan, petugas itu  mendapati ibu balita laki-laki tersebut yang  baru berusia 15 tahun mengalami pendarahan dan tertekan jiwanya.

"Petugas kami berusaha berbicara dengan ibu muda itu namun dia bersikap agresif dan menolak mengizinkan petugas kami memeriksa kondisi anak tersebut,” tulis komisioner McRoberts.

McRoberts menambahkan petugasnya menghadapi situasi yang sangat rentan dan sangat beresiko dan hanya memiliki informasi terbatas mengenai insiden yang harus ditanganinya. Dan prioritas mereka adalah melindungi keamanan dan kesejahteraan baik ibu yang berusia 15 tahun maupun anaknya yang berusia 15 bulan.

"Setelah beberapa waktu, ibu  muda itu bersedia untuk duduk dibagian yang aman dari kendaraan polisi. Dan ini mengurangi resiko anak itu terluka dan tampaknya malah membuat sang ibu merasa tenang, walaupun ketika itu dia masih tidak bersedia menyerah anaknya,”

Mekanisme penilaian  resiko menegaskan tindakan yang terbaik adalah dengan merelokasi ibu yang masih memegang anaknya ke lokasi terdekat untuk dilakukan investigasi lanjutan. Sang ibu akhirnya ditangkap dan anak balitanya dimasukkan ke dalam perawatan dari Departemen Anak dan Keluarga.

"Ini  memang bukan praktek polisi untuk mengangkut anak-anak di belakang sebuah van polisi kecuali mekanisme penilaian risiko menentukan tindakan ini berada dalam kepentingan yang lebih besar dari keselamatan anak, seperti yang terjadi di sini," tulisnya.
 
"Di kepolisian tidak pernah ada, dan tidak akan pernah menjadi ilmu pasti.”

"Petugas Frontline sering kali berurusan dengan insiden yang dapat meningkat dengan cepat dan mereka bergantung pada pelatihan mereka untuk memutuskan cara terbaik untuk merespon kondisi itu. Dalam hal yang dilaporkan, petugas melakukan penilaian risiko menyeluruh, ditampilkan empati yang besar dan perawatan bagi wanita muda dan anaknya, dan hasil yang berpotensi tragis telah dihindari. "

McRobert mengatakan kehadiran seorang fotografer, Justin Brierty memperburuk situasi.
 
Namun, Brierty mengatakan ia tiba setelah anak laki-laki dan ibu yang dimasukkan ke dalam van.
 
"Saya pikir jika saya sudah ada sebelumnya, gambar yang diambilnya tetap akan menjadi berita mengenai polisi yang menempatkan anak dan ibu di belakang mobil patroli," katanya.
 
"Saya pikir mereka akan lebih marah jika gambar itu didapatkan dari detektif dan petugas perlindungan anak, ketimbang saya yang mengambil gambar bayi tersebut.